TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN– Untuk mengobati kerinduan di masa kecilnya, sekaligus mempererat kembali jalinan silaturrahmi antar keluarga, Achmad Baidowi, Bakal Calon Bupati (Bacabup) Pamekasan, menggelar silaturrahmi keluarga besar Bani Brudin Rahmina, di rumah patobin (rumah induk), di Desa Kertagenah Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Senin (15/7/2024).
Dalam acara itu, beberapa kerabat dan familinya berkumpul bersama, berikut sejumlah tetangga dekat turut hadir. Banyak cerita yang diungkapkan. Sehingga suasananya itu berlangsung dengan penuh canda tawa , menambah keakraban.
“Rumah patobin ini masih utuh dan tidak ada perubahan sama sekali. Masa kecil saya di sini, tidur bersama saudara di kamar ini,” kata Awiek, panggilan Achmad Baidowi, mengenang keceriaan masa kecilnya, sambil menunjuk kamar tidur yang pernah ia tempati.
Menurut Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, masa kecilnya di rumah patobin penuh kenangan manis yang tidak terlupakan dan menimbulkan kesan mendalam. Karena kondisi rumah patobin itu sengaja dibiarkan seperti aslinya, tidak diubah dan tidak ditambah-tambahi. Agar memori selalu terkenang bagi keluarga besar Bani Brudin dan Rahmina.
Diungkapkan, setiap ia dan keluarganya berkunjung ke Madura, ia sering mampir ke rumah patobin untuk sekadar bertemu family. Agar tali persaudaraan tetap terjaga. “Alhamdulillah, saya tidak akan pernah melupakan kampung halaman ini, terutama rumah patobin dan keluarga besar Bani Brudin dan Rahmina,” kata Awiek.
Awiek mengakui, jika selama ini, sebagian kalangan ada yang belum mengetahui mengenai silsilah keluarganya. Lalu Awiek menceritakan, ayah dan ibunya, Durahim dan Ramna, merupakan warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur. Hanya saja, Durahim, dari Dusun Brekong dan Ramna, warga Dusun Ba’Bato Barat, Desa Kertagenah Tengah.
Namun suatu ketika, karena faktor ekonomi, ayah dan ibu, beserta kakeknya merantau ke Banyuwangi. Kala itu kakeknya, bekerja di perkebunan kopi dan menetap di sana. Sedang saat ini, Awiek tinggal di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
Selepasan sekolah dasar (SD), Awiek dikirim keluarganya ke Pamekasan untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren (Ponpes) di Pamekasan dan menjadi aktivis di Madura, serta menjadi wartawan media cetak, untuk wilayah Madura.
Dan ketika masih SD, Awiek bersama ayah dan ibunya sering pulang kampung. Sehingga kala itu Awiek masih tetap akrab dengan keluarga ayah ibunya. “Saya mohon doa restu kepada keluarga besar Bani Brudin Rahmina, atas ikhtiar maju sebagai Bacabup Pamekasan. Saya bersyukur, dukungan beliau-beliau luar biasa. Karena dibutuhkan untuk membangun Pamekasan dan menyejahterakan masyarakat Pamekasan,” ujar Awiek.
