Selamat Datang di Website Resmi Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Wakil Ketua Baleg DPR RI Ketua PP GMPI |

Ikuti Media Sosial:

Meragukan Netralitas Aparat Ketika Putra Presiden Ikut Pilpres

PUBLICANEWS, Jakarta – Anggota Komisi II DPR Ahmad Baidowi berpandangan, meskipun Pemilu 2024 diprediksi berjalan damai, namun ia masih meragukan netralitas aparat. Hal ini karena keikutsertaan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres.

 

“Banyak pihak khawatir soal netralitas pejabat pemerintah, lantaran akan sulit memisahkan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan bernegara. Apalagi ada putra presiden yang turut dalam kontestasi pemilu,” ujar Ahmad Baidowi dalam diskusi di Pressroom Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/11).

 

Apalagi, ia menambahkan, kekuasaan presiden sangat kuat dan bisa mempengaruhi kinerja aparat pemerintah, termasuk TNI dan Polri, dalam waktu satu tahun ke depan.

 

“Kemarin kita dikagetkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi, sehingga menyebabkan mas Gibran itu maju. Protes publik terus berjalan sampai sekarang,” ujar Awie, panggilan akrab politikus PPP itu.

 

Kendati demikian Awie bersyukur karena tumbuh kesadaran berdemokrasi di tengah-tengah masyarakat. Mereka yang tidak puas dengan kinerja pemerintah selama ini menyampaikan protes secara beradab dan tidak sampai anarkis.

Baca Juga:  Baleg DPR RI Ingatkan Pemerintah Jangan Sampai Aturan Aglomerasi DKJ dan Tabrak Prinsip Otonomi Daerah

 

Oleh karena itu ia juga berharap pemerintah melakukan hal yang sama dengan tidak memihak. “Harus memperlakukan semua peserta pemilu dengan adil sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” Awie mengingatkan.

 

Keraguan soal netralitas aparat juga disampaikan pengamat politik Ujang Komarudin. Menurutnya, tidak mudah bagi seorang presiden bersikap netral, di tengah situasi putranya terlibat sebagai peserta Pilpres 2024.

 

“Sulit bagi Presiden Jokowi dalam Pemilu nanti mampu bersikap netral. Sulit dibantah kalau Presiden Jokowi merupakan sosok yang punya kuasa besar untuk menentukan pengganti seorang pemimpin atau king maker. Dan Presiden Jokowi merupakan king maker pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Ujang pada kesempatan yang sama.

 

Ujang mengatakan, di balik tiga paslon sekarang ini ada king maker masing-masing. Paslon Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ada sosok Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Wapres Jusuf Kalla.

 

“Sedangkan di balik pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ada mantan Presiden Megawati Sukarnoputri,” ungkap Ujang.

 

SUMBER: https://www.publica-news.com/berita/nasional/2023/11/09/59992/meragukan-netralitas-aparat-ketika-putra-presiden-ikut-pilpres.html

Berita Terbaru

Terpopuler

© 2016 - 2023 | achbaidowi.com