JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa pihaknya belum pernah menawarkan Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
Sebab, hal ini lantaran Sandiaga pun belum resmi bergabung ke partai berlambang Ka’bah itu. Hal ini disampaikan merespons anggapan sejumlah pihak bahwa manuver Sandi ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena proposal pengajuan cawapres dari PPP ke PDI-P gagal di tengah jalan.
“Kok tiba-tiba ada proposal cawapres, gimana? Rapimnas PPP mengamanahkan bahwa cawapres itu dari kader PPP,” kata Awiek kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
“Kalau belum jadi kader PPP, ya tentu tidak bisa kita usulkan sebagai cawapres,” tambahnya.
Oleh karena itu, Awiek lantas heran mengapa muncul dugaan PPP mengajukan proposal menawarkan Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar ke PDI-P.
Padahal, ditegaskannya, Sandiaga tidak pernah menyatakan secara resmi sudah bergabung ke PPP.
“Lah kita enggak tahu. Sandi memang mau masuk PPP? Sampai sejauh ini belum ada pernyataan atau permohonan secara resmi dari Sandiaga Uno untuk masuk PPP,” ujar Awiek.
Ketua DPP PPP ini menjelaskan bagaimana partainya memang terlihat akrab dengan Sandi beberapa bulan belakangan.
Sandi, kata Awiek, memang kerap diundang hadir dalam acara PPP.
Namun, kapasitasnya bukan sebagai kader PPP, melainkan menteri kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Ya kalau Pak Sandi hadir di acara PPP itu jangan dimaknai bahwa Sandi ingin masuk PPP. Karena Pak Sandi itu diundang sebagai dalam kapasitas sebagai menteri,” tegas Awiek.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan bahwa Sandiaga Uno yang kini memberikan sinyal ingin bergabung dengan PKS menunjukkan indikasi gagalnya pengajuan proposal PPP kepada PDI-P.
Proposal yang dimaksud adalah PPP menawarkan Sandiaga Uno ke PDI-P sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Namun, karena diduga ditolak, maka Sandiaga Uno justru mendekatkan diri ke partai lain, yaitu PKS.
“Manuver dari Pak Sandi sebenarnya ini mengindikasikan bahwa proposal cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDI-P, sudah ditolak,” kata Umam ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).
Kuat dugaan, menurut Umam, penentuan cawapres pendamping Ganjar juga dilakukan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Jika demikian, maka proses pencapresan bagi PDI-P bukan ditentukan oleh komunikasi dalam koalisi yang egaliter.
“Tetapi, akan ditentukan oleh Bu Mega. Nah itulah kenapa kemudian PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres untuk mendampingi Ganjar,” ujar Umam.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2023/05/10/11595181/ppp-heran-ada-anggapan-pengajuan-proposal-cawapres-sandi-gagal-memang-mau