Jakarta – Wakil Ketua Bappilu DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek menyebut ada anomali di Sirekap KPU lantaran suara PPP turun di saat jumlah TPS terus bertambah. Awiek meminta jajaran PPP terus mengawal perolehan suara agar tidak berpindah atau hilang.
Awiek menegaskan Sirekap KPU hanyalah alat bantu dan tidak mengikat secara hukum terkait penghitungan suara. Meski demikian, Awiek menegaskan anomali di Sirekap KPU harus disikapi dengan menjaga suara PPP.
“Sesuai UU 7/2017 tentang Pemilu Pasal 393 bahwa hasil resmi pemilu adalah hasil penghitungan secara berjenjang yang disaksikan oleh semua saksi parpol. Adapun sirekap KPU hanyalah alat bantu yang tidak mengikat secara hukum sehingga bisa diabaikan,” kata Awiek saat dihubungi, Jumat (1/3/2024).
Awiek lantas bicara anomali yang terjadi pada Sirekap dalam dua hari terakhir. Dia menyebut terjadi penurunan suara PPP saat jumlah TPS yang diinput bertambah.
“Dalam dua hari terakhir terjadi anomali di Sirekap yang sudah mencapai 65%. Anomali terlihat dari penurunan suara dari PPP sementara jumlah TPS yang diinput bertambah. Hal ini berpengaruh terhadap angka prosentase suara PPP di Sirekap. Sementara ada satu parpol yang mengalami kenaikan signifikan,” ucapnya.
Padahal, kata Awiek, suara PPP sampai saat ini sudah melebihi ambang batas 4 persen. Karena itu lah, dia meminta agar jajaran PPP se-Indonesia mengawal suara PPP.
“Jika melihat hasil C salinan yang masuk di database Bappilu DPP PPP, suara PPP sudah melebihi ambang batas 4%. Karena itu kami minta semua kader PPP seluruh tingkatan untk mengawal suara PPP jangan sampai hilang ataupun migrasi ke partai tertentu,” ujar dia.