TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Achmad Baidowi menyebut selama dua hari ada anomali di perolehan suara yang ditampilkan sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap KPU.
“Dalam dua hari terakhir terjadi anomali di Sirekap yang sudah mencapai 65 persen. Anomali terlihat dari penurunan suara dari PPP, sementara jumlah TPS (tempat pemungutan suara) yang di-input bertambah,” kata pria yang akrab disapa Awiek dalam keterangannya pada Jumat, 1 Maret 2024.
Awiek menjelaskan anomali di Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI itu turut mempengaruhi angka persentase suara PPP di Sirekap. Sementara itu, lanjut dia, ada satu partai politik yang mengalami kenaikan signifikan.
Padahal, kata dia, jika melihat hasil C salinan yang masuk di pangkalan data Bappilu DPP PPP, maka suara PPP sudah melebihi ambang batas 4 persen.
“Oleh karena itu, kami minta semua kader PPP seluruh tingkatan untuk mengawal suara PPP. Jangan sampai hilang ataupun migrasi ke partai tertentu,” ujarnya.
Berdasarkan hitung suara KPU hingga 1 Maret pukul 13.00, PPP telah meraup 3.038.181 suara atau 3,97 persen. Angka ini telah mendekati ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Awiek mengingatkan para kader bahwa Sirekap merupakan alat bantu yang tidak mengikat secara hukum, sehingga dapat diabaikan.
“Sesuai Undang-Undang 7/2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 393 bahwa hasil resmi pemilu adalah hasil penghitungan secara berjenjang yang disaksikan oleh semua saksi partai politik,” kata Awiek.