Suara.com – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi meminta seluruh kader partai berlambang Kakbah untuk mengawal perolehan suara partai. Sebab berdasarkan penghitungan internal, PPP sudah lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
“Karena itu kami mengimbau kepada seluruh kader PPP untuk menjaga suara PPP ini. Berdasarkan hitungan internal kami, PPP itu sudah lolos parliamentary threshold, sudah di atas 4 persen,” kata Baidowi kepada wartawan, Minggu (3/3/2024).
Ia meminta kader-kader mengawal perolehan suara PPP agar tidak berkurang, sebagaimana yang terjadi di penghitungan Sirekap.
“Karena itulah semua kader PPP di semua tingkatan harus fokus untuk memastikan suara PPP tidak berkurang ataupun bergeser satu pun kepada partai politik apapun. Jadi bukan persentasenya tapi jumlah suaranya tuh turun. Ini yang jadi anomali kami sampaikan,” tutur Baidowi.
Sebelumnya, Baidowi mengkritisi penghitungan suara PPP di Sirekap yang justru mengalami penurunan. Padahal jumlah TPS yang masuk bertambah.
Secara logika, menurut Awiek, seharusnya suara PPP juga bertambah seiring bertambahnya jumlah TPS yang dihitung. Tetapi, dilihat awal Maret, perolehan Suara PPP justru berkurang dibanding pada akhir Februari.
“Ya terkait dengan data Sirekap KPU memang terjadi anomali, khususnya di suara PPP. Contoh pada tanggal 28 Februari, itu suara PPP dalam posisi 3 juta 58 ribusekian tapi hari ini itu 3 juta 40 ribu sekian. Karena kemarin sempat turun dari 3 juta 58 ribu menjadi 3 juta 20 ribu sekian, baru naik, naik, naik,” tutur Baidowi kepada wartawan, Minggu (3/3/2024).
“Nah sementara jumlah TPS yang masuk itu bertambah kan harusnya jumlah suaranya bertambah, bukan berkurang,” kata Baidowi.
Sebaliknya, Baidowi menyoroti kenaikan suara yang dialami partai politik lain. Sorotoan itu karena kenaikan di parpol terkait tidak wajar.
“Sementara ada partai lain yang mengalami kenaikan tidak wajar. Sementara PPP, bukan persentasenya, kalau persentase itu otomatis karena otomatis mengikuti jumlah suara. Ini masalahnya suara yang didapatkan itu turun, maka kemudian terkoreksi, akumulasi PPP 3,97 persen saat ini,” tutur Baidowi.