TRIBUNNEWS.COM – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menanggapi isu mantan kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) usulan partainya.
Dijelaskan Awiek, sapaannya, Sandiaga Uno belum secara resmi bergabung dengan PPP.
Oleh karena itu, Awiek menegaskan Sandiaga Uno belum menjadi Bacawapres usulan partainya.
“Menjadi kader PPP saja belum, bagaimana mau diusulkan sebagai calon wakil presiden?” kata Awiek dikutip dari Kompas Tv, Kamis (11/5/2023).
Berdasarkan hasil Rapimnas, memang bacawapres pendamping Ganjar Pranowo diupayakan dari PPP.
Namun, sampai saat ini PPP belum memberikan nama atau sosok yang pantas menjadi bacawapres usungannya.
“PPP hari ini mengkomunikasikan dengan PDI-Perjuangan hasil rapimnas, yang mana hasilnya menyebutkan bahwa cawapresnya diupayakan dari kader PPP.”
“Nah sebelum menjadikan PPP, bagaimana caranya kita memprioritaskan Pak Sandi sebagai calon wakil presiden kan, tidak bisa. Dia harus jadi kader PPP dulu baru kita perjuangkan ke PDIP,” ujar Awiek.
Sehingga, Awiek menegaskan tak ada deadlock terkait hal ini.
“Saya kira begitu, jadi tidak ada persoalan deadlock terus tidak jadi diusulkan sebagai cawapres,” uangkapnya.
Pihaknya sangat memahami bahwa setiap individu memiliki hak politik.
“Saya kira semuanya paham terhadap posisi masing-masing, semua memiliki hak politik masing-masing.”
“Terkait dengan dulu bergabungnya Pak sandiaga Uno ke PPP yaitu tanyakan kepada Pak Sandiaga Uno, karena itu hak politik dari Pak Sandiaga Uno,” lanjut Awiek.
Sebagai pimpinan PPP, Achmad Baidowi mengaku tak memaksa Sandiaga Uno untuk ikut bergabung dengan partainya.
“PPP tidak dalam konteks memaksa ataupun mendesak-desak, itu kan hak politik seseorang. Mau bergabung silakan, atau mau seperti apa silakan.”
“Termasuk kapan Pak Sandiaga Uno mau ke PPP kita juga belum tahu, karena belum ada pernyataan secara resmi ataupun ya tanda kutip mendaftar secara resmi ke-PPP, belum ada sampai sekarang,” jelas Awiek.
Dengan penjelasan ini, Awiek menegaskan tak ada pihak yang merasa putus asa karena tidak diajukan sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Karena memang Sandiaga Uno belum bergabung menjadi bagian dari PPP.
Sebelumnya, Awiek juga membantah terkait adanya pengajuan proposal Sandiaga Uno sebagai cawapres telah ditolak PDIP.
“Kok tiba-tiba ada proposal cawapres, gimana? Rapimnas PPP mengamanahkan bahwa cawapres itu dari kader PPP,” kata Awiek, Rabu (10/5/2023).
Awiek juga merasa heran soal munculnya isu PPP mengajukan proposal menawarkan Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo ke PDIP.
“Sampai sejauh ini belum ada pernyataan atau permohonan secara resmi dari Sandiaga Uno untuk masuk PPP,” ucap Awiek.
Awiek menambahkan, kedekatan antara Sandiaga Uno dengan PPP, tak bisa dimaknai Menteri Pariwisata dan Ekomomi Kreatif itu bergabung ke PPP.
“Kalau pak Sandi hadir di acara PPP itu jangan dimaknai bahwa Sandi ingin masuk PPP. Karena Pak Sandi itu diundang dalam kapasitas sebagai menteri,” kata Awiek.
Pasalnya, Sandiaga tidak pernah menyatakan secara resmi sudah bergabung ke PPP.
“Lah kita enggak tahu. Sandi memang mau masuk PPP? Sampai sejauh ini belum ada pernyataan atau permohonan secara resmi dari Sandiaga Uno untuk masuk PPP,” ujar Awiek
Pengamat Nilai Sandiaga Gagal Diajukan PPP jadi Cawapres Ganjar
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai PPP telah gagal mengajukan Sandiaga menjadi bacawapres kepada PDI-P
Kegagalan ini membuat Sandiaga langsung gerak cepat bermanuver dan mendekatkan diri ke partai lain, yaitu PKS.
“Manuver dari Pak Sandi sebenarnya ini mengindikasikan bahwa proposal cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDI-P, sudah ditolak,” kata Umam, Rabu (11/5/2023).
Menurut Umam, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri turut menentukan sosok cawapres pendamping Ganjar.
Sehingga, proses pencapresan bagi PDI-P bukan ditentukan oleh komunikasi dalam koalisi yang egaliter.
“Tetapi, akan ditentukan oleh Bu Mega. Nah itulah kenapa kemudian PPP tidak memiliki hak veto secara politik untuk menentukan siapa cawapres untuk mendampingi Ganjar, kata Umam.
Apalagi, lanjut Umam, pernyataan PPP yang siap dan ikhlas apabila cawapres tidak dari internal partai mereka itu sudah mengindikasikan semakin jelasnya kegagalan pengajuan proposal tersebut.
Karena Sandiaga membutuhkan kepastian dalam karier politiknya ke depan terkait Pilpres 2024, ia pun mulai mencari alternatif selain PPP demi memuluskan tujuan politiknya pada Pilpres mendatang.
Caranya, menurut Umam, yakni mulai bermanuver mendekati PKS dan mengulang duet Anies-Sandi.
Sumber: https://www.tribunnews.com/nasional/2023/05/11/ppp-jawab-isu-sandiaga-uno-jadi-bacawapres-hingga-usulan-pendamping-ganjar-pranowo?page=all