Kuatbaca.com – TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md memberikan tanggapan terhadap pernyataan Budiman Sudjatmiko mengenai peralihan dukungan politik dari kubu Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto. Mereka menegaskan bahwa pilihan politik merupakan hak masing-masing individu dan tidak seharusnya dipaksa.
1. Hak Pilih dan Kebebasan Berpendapat
Menurut Achmad Baidowi (Awiek), juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, pindahnya dukungan politik adalah hal yang alami dalam demokrasi. Masyarakat memiliki hak untuk memilih calon yang mereka yakini sesuai dengan visi dan misi yang diusung.
Dia menyatakan, “Ya namanya tim pemenangan ya harus begitu. Soal pindah dukungan kan tidak harus dipaksa, kalau memang calonnya itu menarik sesuai dengan visi-misi, ya pemilih akan berpindah dengan sendirinya.”
2. Realitas Demokrasi
Awiek juga menyoroti aspek demokrasi dalam pernyataannya. Dia menegaskan bahwa proses pemilihan umum telah diatur oleh undang-undang dan memungkinkan dua putaran jika diperlukan. Masyarakat tidak boleh diintimidasi atau dipaksa dalam membuat pilihannya.
“Soal satu putaran, dua putaran, inilah konsekuensi demokrasi… Karena masyarakat jangan diintimidasi, karena dalam UU sudah tersedia disiapkan 2 putaran,” ungkapnya.
3. Pengelolaan Opini Publik
Awiek juga menyoroti argumen Budiman tentang alasan kemenangan potensial Prabowo-Gibran dalam satu putaran untuk mengirit biaya. Dia menyatakan bahwa pernyataan semacam itu hanya mengarah pada pengelolaan opini publik dan bukan pada substansi ideologi atau demokrasi yang sejati.
“Jadi logika penggiringan hemat anggaran semua itu kan hanya untuk mengubah opini,” katanya.
4. Pragmatisme dalam Pemilihan
Meskipun Budiman Sudjatmiko meramalkan peralihan dukungan dari kubu Ganjar ke Prabowo karena potensi kemenangan, dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak mengikuti pola atau struktur yang terorganisir. Perpindahan dukungan, menurutnya, lebih dipengaruhi oleh pertimbangan individu yang pragmatis.
“Tapi saya pastikan ini tidak terstruktur, tidak sistematis, tapi masif, kemungkinan akan masif perpindahan dukungan dari 03 dan 02,” ujarnya.
Dalam menghadapi dinamika politik dan perpindahan dukungan yang mungkin terjadi, penting bagi masyarakat untuk tetap mengutamakan prinsip demokrasi, kebebasan berpendapat, dan hak untuk membuat pilihan politik tanpa tekanan eksternal.