JAKARTA – Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek tanggapi hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut PPP diprediksi tak lolos Senayan karena kurang 4 persen sebagai batas PT ( Parliamentary Threshold) di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.
Di mana dalam hasil survei LSI terkait elektabilitas partai politik (parpol) menunjukkan PPP partai parlemen yang terancam tak lolos ke DPR RI pada Pemilu 2024. Awieek mengungkit soal partai berlambang Kakbah itu yang selalu diprediksi tak lolos ke DPR.
“Ya tentu lembaga survei apapun namanya akan kami perhatikan. Tetapi begini, sejak lembaga survei itu berdiri, memang PPP tidak pernah lolos ke parlemen,” kata Awiek kepada wartawan, Senin (11/12/2023).
Namun, Awiek menyoroti prediksi lembaga survei terhadap PPP justru selalu meleset. Awiek menekankan bahwa hasil survei bukan menjadi hasil pemilu riil.
“Tapi nyatanya PPP selalu lolos. Karena PPP punya mesin politik yang kuat di masyarakat. Nah sekarang pertanyaannya kemudian, apakah hasil survei itu cerminan hasil pemilu? Ya tidak,” ujarnya.
Untuk mematahkan prediksi PPP tak lolos ke DPR pada Pemilu 2024 nanti, PPP akan terus memanaskan mesin partai khususnya jaringan politik para caleg di wilayah masing-masing.
“Karena PPP peserta pemilu bukan peserta survei. Ikhtiar yang kami lakukan selama dua bulan ke depan terus mengoptimalkan jaringan mesin politik caleg-caleg yang di setiap daerah pemilihan,” imbuhnya.
LSI sebelumnya merilis survei terkait Pemilu 2024, salah satunya survei elektabilitas partai politik (parpol). Hasilnya, PDIP bersaing ketat dengan Partai Gerindra di posisi teratas.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan bahwa tren PDIP mengalami penurunan sejak September 2023, sementara Partai Gerindra trennya naik. Sehingga, menurut LSI, PDIP dan Gerindra bersaing ketat.
“PDIP di angka 19,7%, sekitar 20%, bersaing ketat dengan Gerindra, partainya Bang Andre (Rosiade), 18%,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (10/12).
Elektabilitas partai politik:
PDIP 19,7%
Gerindra 18,2%
Golkar 10,5%
PKB 8,5%
NasDem 5,8%
PKS 5,5%
Demokrat 5,4%
PAN 4,1%
PPP 2,3%
PSI 2,1%
Perindo 2,1%
Ummat 0,9%
Hanura 0,7%
Garuda 0,4%
Gelora 0,3%
PBB 0,3%
Buruh 0,2%
PKN 0,0%
TT/TJ 12,9%
SUMBER: https://www.lintasparlemen.com/tanggapan-achmad-baidowi-soal-ppp-terancam-tak-masuk-dpr-ri/
