RM.id Rakyat Merdeka – Mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno resmi masuk PPP. Kemudian, Sandi disodorkan PPP sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) ke PDIP.
“Ini sesuai skema yang sudah saya prediksi. Sandi keluar dari Gerindra, tidak mungkin tak punya tujuan. Tentu punya target,”kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, kemarin.
Target Sandi, lanjut Ujang, masuk ke PPP, lalu diusulkan sebagai bakal Cawapres pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Menurutnya, tujuan Sandi masuk PPP, adalah bagian dari skema ingin menjadi Cawapresnya Ganjar.
Kemudian, Rapimnas PPP mengusulkan Sandi sebagai Cawapres untuk disandingkan dengan Ganjar.
Selanjutnya, kalaupun Sandi siap menggelontorkan uang untuk pemenangan Pilpres 2024, menurut Ujang, belum tentu PDIP mau mengusung Sandi. Karena, ada faktor-faktor lain yang diperhitungkan untuk memenangi Pilpres.
Ujang menilai, Sandi itu daya tariknya adalah punya banyak uang. Duit triliunan rupiah, menurutnya, bukan sesuatu yang sulit bagi Sandi. Daya tarik itu pula, nilai Ujang, yang antara lain memikat PPP. “Tidak ada makan siang yang gratis,” tandasnya.
Sandi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, diketahui menjadi pejabat terkaya di Indonesia. Hartanya berdasarkan laporan e-LHKPN mencapai Rp 10.997.005.532.236 (Rp 10,9 triliun) pada 2022. Kekayaannya naik Rp 300 miliar dibandingkan 2021.
Namun, Wakil Ketua Umum PPP Achmad Baidowi menampik analisa seperti itu. Menurutnya, PPP ingin mengusung Sandi sebagai Cawapres, antara lain karena elektabilitas Sandi di luar Jawa itu kuat. “Kekuatan itu untuk menopang keterpilihan Calon Presiden,” tandasnya.
Lantas, bagaimana peluang Sandi untuk menjadi Cawapres? Berikut wawancara dengan Achmad Baidowi mengenai hal ini.
Apa alasan PPP ingin mengusung Sandiaga Uno sebagai Cawapres?
Pertama, elektabilitas Bang Sandi itu kan tinggi dari berbagai lembaga survei. Sandi itu juga mewakili kelompok Islam.
Selain itu?
Suara Sandi untuk luar Jawa itu kan kuat. Kekuatan itu untuk menopang keterpilihan Calon Presiden.
Ada anggapan, Sandi punya banyakduit untuk modal menghadapi Pilpres. Tanggapan Anda?
Pada era pemilihan langsung seperti ini, tidak bisa kalau tidak punya duit. Semua butuh duit. Tapi, duit itu jangan diartikan sebagai politik uang.
Sebagai apa dong?
Namanya berpolitik, ada cost politik. Ongkos politik itu memang ada.
Apakah Anda yakin, Sandiaga akan dipilih Megawati sebagai Cawapres?
Kalau lihat peta di PDIP, ada 10 nama. Dari 10 nama itu, rasa-rasanya Sandi masih bisa bersaing.
Dengan bergabungnya Sandi, apa harapan besar PPP?
Pertama, target PPP kan minimal kembali ke perolehan kursi 2014. Target maksimalnya, 50 kursi. Moderatnya, 39 kursi.
Untuk Pilpres bagaimana?
Kami targetkan menang Pilpres, sehingga kami bisa ikut mengelola kekuasaan untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Semuanya bermuara pada kemaslahatan umat.
Partai Perindo resmi mendukung Ganjar dan kabarnya menyodorkan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi sebagai bakal Cawapres. Apakah tak menjadi pesaing Sandi yang Anda bilang memiliki dukungan umat Islam?
Coba saja bandingkan TGB dengan Sandi. Coba, menang yang mana antara Sandi dan TGB.
Memang apa keunggulan Sandi dibandingkan TGB?
Kita lihat saja popularitasnya Sandi dibandingkan TGB, ekspos medianya lebih banyak yang mana.
Selain itu?
Partai yang mengusungnya punya kursi di parlemen atau tidak. Terus, jumlah raihan masing-masing Pilkada itu seperti apa. Itu lihat saja sendiri. Rasa-rasanya masih unggul Sandi.
Sumber: https://rm.id/baca-berita/blakblakan/176513/berkantong-tebal-seberapa-besar-peluang-sandiaga-dampingi-ganjar-achmad-baidowi-duit-jangan-diartikan-sebagai-politik-uang