PAMEKASAN, koranmadura – Salah satu figur yang disebut bakal maju sebagai Bakal Calon Bupati, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Achmad Baidowi, melakukan silaturrahmi dengan tokoh masyarakat Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Sabtu (6 Juli 2024).
Dalam silaturrahmi dan sekaligus serap aspirasi yang dihadiri sejumlah tokoh, guru ngaji dan guru Madrasah Diniyah (Madin) itu, anggota DPR RI yang akrab di lsapa Awiek itu banyak menerima aspirasi dan usulan, salah satunya minimnya perhatian pemerintah terhadap guru ngaji dan Madin.
Misbahol Munir, salah seorang guri ngaji asal Desa Larangan Luar mengatakan kondisi guru ngaji dan Madrasah Diniyah terkesan dianak-tirikan dan minim sekali mendapat perhatian dari pemerintah, dibanding guru dari lembaga oendidikan formal.
Perhatian pemerintah kepada kami khususnya guru madin masih kurang, kami seperti dianak tiri kan,” katanya.
Pengasuh Musala Misbahol Munir Desa Larangan Luar itu berharap pemerintah memiliki perhatian yang sama terhadap mereka dengan para guru yang mengajar di lembaga pendidikan formal. Sebab, mereka juga memiliki tanggungbjawab yang sama untuk membina kecerdasan dan mental generasi bangsa.
Menyikapi hal tersebut, Achmad Baidowi menyatakan komitmennya untuk memdorong pemerintah meningkatkan perhatiannya terhadap guru di semua sektor pendidikan, baik lembaga pendidikan formal, pendidikan non formal maupun pendidikan non formal.
Ia juga berjanji akan mencari akar masalah terhentinya progran berupa bantuaninsentif untuk guru ngaji di Kabupaten Pamekasan yang sempat terlaksana.
“Sebenarnya dari APBD bisa dialokasikan untuk memberikan perhatian kepada guru ngaji dan Madin. Ini tentunya harus dicari dulu akar masalahnya,” katanya.
Menurut Wakil Badan Legislasi (Baleg) DPR RI asal Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan itu, guru ngaji dan Madin layak mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena peran mereka sangat penting dalam mendidik akhlak generasi bangsa.
Untuk itu, ia berjanji akan mengalokasikan sebagian APBD untuk bantuan operasional guru ngaji dan Madin jika usaha menjadi Kepala Daerah Pamekasan bisa tercapai.
“Niat saya menjadi pemimpin di Kabupaten Pamekasan, untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Maka kalau dipercaya, sebagian APBD akan dialokasikan untuk guru ngaji dan Madin,” terangnya.