SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Harga kebutuhan pokok dan pupuk yang semakin mahal menjadi topik yang kerap diadukan masyarakat kepada siapa pun calon kepala daerah yang turun ke bawah. Hal itu juga ditemui anggota Komisi VI DPR RI, Achmad Baidowi saat blusukan ke pelosok desa-desa di Pamekasan.
Masyarakat yang tahu bahwa Baidowi adalah salah satu calon bupati (cabup) yang maju di Pilkada Pamekasan 2024, seperti menemukan sasaran curhat. Dan kebetulan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini rajin turun untuk mengetahui persoalan masyarakat bawah di Pamekasan.
Kali ini Awiek, panggilan Achmad Baidowi, menemui sejumlah warga yang sebagian besar emak-emak di Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Pamekasan, Minggu (30/6/2024).
Awiek tidak hanya dihujani pertanyaan, tetapi juga sejumlah keluhan seperti beberapa kebutuhan pokok dan mahalnya harga pupuk yang selalu menghantui dan meresahkan kalangan petani.
Karena itu, emak-emak mendesak Awiek selaku perwakilan rakyat di pusat untuk mendengarkan sekaligus mencari jalan keluar. Yaitu mendesak pemerintah agar mengendalikan harga kebutuhan dan pupuk yang terus melambung.
Salah seorang warga, Siti Romlah (40) mengungkapkan, saat memasuki musim tanam tembakau, petani kesulitan mendapatkan pupuk. Baik itu pupuk yang subsidi maupun pupuk non subsidi.
Sehingga kondisi ini mempengaruhi kondisi petani karena memikirkan bagaimana tanaman tembakaunya bisa mendapatkan pupuk.
“Sekarang bukan hanya harga pupuk yang mahal. Beberapa kebutuhan pokok ikut-ikutan mahal. Jadi kepada siapa kami mengeluh. Tolong, nasib rakyat di bawah ini mendapat perhatian. Semoga keluhan yang kami utarakan ke Bapak Awiek disampaikan kepada pemerintah,” ujar Romlah.
Menanggapi keresahan emak-emak mengenai mahalnya kebutuhan pokok yang merangkak naik dan mahalnya pupuk, Awiek berjanji mencari solusi terbaik dan menuntaskan persoalan yang terjadi di Pamekasan. Terutama masalah sembako, harga pupuk, kesehatan, infrastruktur dan pendidikan.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin mencari solusi terhadap persoalan yang terjadi di Pamekasan ini. Dan siapapun Bupati Pamekasan nanti, sudah seharusnya bisa diatasi dengan berbagai cara,” kata Awiek.
“Jika APBD dinilai belum cukup, jangan lantas berhenti namun cari terobosan dan inovasi. Misalnya dalam beberapa kesempatan kami bekerja sama dengan pihak lain yang bersedia membantu. Hanya saja bagaimana kreativitas bupati menghadirkan solusi bagi masyarakat Pamekasan,” papar Awiek.
Setelah dialog dan menerima keluhan warga, Awiek memberikan bantuan sembako kepada warga. Sekadar untuk membantu meringankan sebagian beban emak-emak dan petani di Pamekasan.
“Nah, ketika kami blusukan ke beberapa tempat di Pamekasan dan bertemu warga, keluhan mereka sama, mahalnya harga kebutuhan pokok dan sulitnya mendapatkan pupuk. Semoga kehadiran kami di sini dan memberikan bantuan, bisa meringankan beban warga,” ujar Awiek. *****
