Jakarta – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menanggapi Timnas AMIN yang menyebut Ganjar-Mahfud memiliki tema yang tidak jelas. TPN membalas dan menyebut tema perubahan yang diusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tidak jelas.
“Jadi mayoritas masyarakat tidak mau perubahan, karena perubahan itu berubah-ubah koalisi, nggak jelas, mau perubahan tapi definisinya ambigu, mau perubahan tapi masih di pemerintahan,” kata Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi atau Awiek, saat dihubungi, Senin (1/1/2024).
Menurutnya, jika Anies-Cak Imin ingin mengusung perubahan, maka tidak seharusnya masih berada di pemerintahan. Awiek lantas menyoroti debat kedua saat cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyinggung Cak Imin yang turut merayakan potong tumpeng saat peresmian IKN.
“Kalau mau perubahan ya berubah sekalian, menolak, menolak semuanya tidak main gantung,” ujarnya.
“Ya ketika sama Mas Gibran dulu cawapresnya disebut nolak IKN tapi ikut syukuran potong tumpeng, apakah itu perubahan? Ya emang berubah-ubah begitu,” sambungnya.
Senada, Jubir TPN Ganjar-Mahfud Chico Hakim mengatakan setiap pasangan calon memiliki pembeda dari latar belakang hingga rekam jejak. Menurutnya, slogan dan gimik hanya sebatas kata saja.
“Kami perhatikan perubahan yang diusung AMIN juga tidak jelas. Karena tidak ada yang benar-benar mau diubah. Bicara soal pembangunan IKN pun tidak tegas akan menghentikan, dan pada akhirnya hanya akan “mengkaji ulang”,” ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Arwani Thomafi mengatakan jika tema yang diusung Ganjar-Mahfud ialah Indonesia Unggul. Dia menyebut Ganjar-Mahfud merupakan peserta yang jujur dan fair terhadap realitas.
“Jujur mengaku ada yang baik dari pemerintahan saat ini dengan melanjutkan dengan melakukan perbaikan. Maka TPN Ganjar-Mahfud mengusung tema “Indonesia Unggul”,” jelasnya.
“Program kerja yang diusung seperti KTP Sakti merupakan bentuk perbaikan dari program kartu-kartu di era Presiden Jokowi. Jadi, konsep inovasi justru ada di TPN Ganjar-Mahfud,” tambah dia.
Sedangkan, kata dia, tema perubahan yang disebut AMIN dinilai sebagai bentuk ketidakjujuran. Menurutnya, AMIN menolak untuk mengakui hal baik di era pemerintahan Presiden Jokowi.
“Konsep perubahan yang tampak ‘Waton Suloyo’ pokoknya asal beda, itu bagian dari ketidakjujuran atas realitas, tidak mau mengakui hal yang baik di era pemerintahan saat ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Asisten Coach Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Jazilul Fawaid menanggapi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang menyebut lebih baik menang beneran di Pemilu nanti. Hal ini menindaklanjuti surveinya yang disalip oleh pasangan Anies-Muhaimin.
“Kalau TPN bilang menang ini kan, tentu harus ada sebab-sebabnya, bagaimana mau menang orang turun, bagaimana mau menang orang temanya juga nggak jelas, mau tema perubahan atau keberlanjutan. Bagaimana mau menang, perangkatnya habis,” kata Jazilul kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Senin (1/1).
Ia mengatakan jika mau menang harus kuat dari sisi isu. Ia menyebut AMIN sudah berkonsep perubahan sejak awal.
“Ya artinya gini, ini kan pertama harus menang dari sisi isu, dari sisi persepsi publik, AMIN sudah punya ceruk sendiri dan punya tema. Perubahan. Itu satu kemenangan,” tutur Waketum PKB ini.