TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi, mengungkit romantisme sejarah hubungan partainya dengan PDI Perjuangan (PDIP), usai mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
Romantisme sejarah antara PPP dan PDIP yang dimaksud yakni presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan wakil presiden saat itu Hamzah Haz.
Baidowi mengatakan, hubungan antara PDIP dan PPP sudah terjalin baik sejak lama.
“Jadi ada romantisme sejarah yang itu tidak bisa dipungkiri dan ternyata waktu itu baik-baik saja, kenapa itu tidak diulang,” kata Baidowi dalam diskusi Polemik bertajuk Tiki Taka Koalisi Capres, Sabtu (29/4/2023).
Selain itu, Baidowi menyebut bahwa mendukung Ganjar bukan sesuatu yang baru bagi PPP.
Sebab, PPP juga ikut mengusung Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
“Kerja sama itu, pembagian power sharing di Jawa Tengah itu berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Tidak ada ceritanya gubernur dan wakil gubernur di Jawa Tengah itu berantem, yang itu mungkin terjadi di daerah lain banyak kepala daerah saling tidak menyapa dengan wakilnya, malau di Jateng anteng-anteng saja selama lima tahun,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Pengumuman itu disampaikan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
“Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai capres RI pada pemilu pilpres 2024,” kata Mardiono dalam tayangan YouTube Petiga TV.
Mardiono mengatakan pengumuman ini setelah melalui pertemuan selama tiga hari di Yogyakarta hingga dilanjutkan pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP.
Dia juga meminta para anggota dan kader agar berjuang sungguh-sungguh memenangkan Pemilu 2024.
Sebelum mengumumkan nama Ganjar sebagai capres, Mardiono terlebih dahulu menyapa para kader.
Acara ini dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, Sekjen PPP Arwani Thomafi, dan Waketum Arsul Sani bersama sejumlah petinggi lainnya.
Sumber: https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/04/29/dukung-ganjar-sebagai-bakal-capres-politikus-ppp-ungkit-romantisme-sejarah-dengan-pdip
