jpnn.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menyebut pihaknya menghormati hasil survei teranyar Poltracking yang memotret ada penurunan elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo.
Dia mengatakan pihaknya akan menggunakan hasil survei sebagai acuan bekerja secara efektif di lapangan demi memenangkan Ganjar pada Pilpres 2024 RI.
“Namanya hasil survei, kami menghormati, selalu akan angka dan data survei selalu kami menghomati dan itu menjadi acuan bagi kami untuk bergerak di lapangan,” kata anggota Baleg DPR RI itu kepada awak media, Jumat (10/11).
Awiek melanjutkan parpol pendukung Ganjar tidak merasa panik dengan temuan terbaru Poltracking soal turunnya elektabilitas Ganjar.
Diketahui, PPP bersama PDI Perjuangan, Perindo, dan Hanura mendukung Ganjar bersama Mahfud MD sebagai bakal capres-cawapres.
Awiek menyebut satu cara meningkatkan elektabilitas Ganjar ialah kerja politik dengan turun ke lapangan..
Semisal, kata dia, Mahfud selaku bakal cawapres akan turun di Jawa Timur dan Jawa Barat untuk membawa kemenangan pada Pilpres 2024.
“Ya, kami menyiasati nanti banyak cara dengan turun ke lapangan, seperti di Jawa Timur, Pak Mahfud mau gempur lagi, Jawa Timur dan Jawa Barat. Jadi, soal pilihan politik masyarakat itu hal biasa,” kata Awiek.
Sebelumnya, Poltracking mengungkapkan elektabilitas terbaru para bakal capres yang telah mendaftar ke KPU, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Prabowo dalam survei itu per November 2023 memperoleh elektabilitas 41,7 persen dalam simulasi tiga nama, sedangkan Ganjar dan Anies masing-masing memperoleh 31 serta 25,7 persen.
Prabowo dan Anies mengalami kenaikan elektabilitas dibandingkan survei Poltracking pada September 2023 dengan 2,8 persen serta 5,8 persen.
Sementara itu, Ganjar terekam mengalami tren penurunan elektabilitas dibandingkan survei pada September 2023 sampai angka 6 persen.
Survei Poltracking terbaru ini melibatkan 1.220 responden dan memiliki angka toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Wawancara dilakukan oleh Poltracking secara tatap muka. Data survei ini diambil dalam rentang waktu 28 Oktober-3 November 2023.