KABAR MADURA | Pengalaman Achmad Baidowi menjadi legislator selama beberapa periode sehingga kompeten pada ranah kebijakan, hukum, sosial, politik dan pemerintahan tidak diragukan lagi.
Demikian ditegaskan Prof. Dr. Zainuddin Syarif selaku guru besar dalam bidang Pemikiran Politik Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Kamis (16/5/2024).
Penegasan Prof. Zainuddin tersebut diketengahkan seiring dengan santernya Baidowi–panggilan akrab Achmad Baidowi–dipertimbangkan sebagai sosok yang layak mewarnai Pilgub Jatim.
Dijelaskan, modal kompetensi akademik terasa semenjak Baidowi menjadi santri, mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga, serta pengalaman akademik S2 dan S3 yang dia tempuh serta aktif berorganisasi semenjak mahasiswa menambah kekuatan pengalaman praktis legislatifnya.
Tentu setiap orang atau tokoh dalam kontestasi mempunyai peluang. Hanya saja, tambah mantan Direktur Pascasarjana IAIN Madura itu, kekuatan dalam peluang lah yang membedakannya.
“Kekuatan Achmad Baidowi di Pilgub Jatim bisa dipijakkan pada perolehan suara tertinggi pada dapil untuk Pilleg Madura DPR RI,” terangnya.
Menurut Prof. Zainuddin, Baidowi merupakan tokoh representasi pemuda yang diterima oleh kalangan milenial dan banyak kalangan. Ditambah pengalaman dia di pers sebagai wartawan Sindo dan pengalaman sebagai ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) yang tersebar di seluruh perguruan nasional dan luar negeri, tentu menjadi kelebihan tersendiri.
Posisi Ketua II Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (PERADABAN) menjadikan Baidowi dekat dengan masyarakat Jawa Timur, khususnya Tapal Kuda sebagai basis kekuatan santri. Ketokohannya membuat dia juga dekat dengan pimpinan pondok pesantren besar di Jawa Timur.
“Semestinya Madura perlu mendukung dia sepenuhnya sebagai kontestan di Pilgub Jatim, karena berdampak kepada kemajuan Madura masa yang akan datang,” jelasnya.
Selama menjadi DPR RI, dalam penilaian Prof. Zainuddin, kontribusi Baidowi yang dirasakan oleh masyarakat Madura dan Tapal Kuda cukup besar. Baik berupa bantuan sarana dan prasarana (sarpras) dan pelatihan pendampingan entrepreneurship, hukum dan pemerintahan, perdagangan dan pertanian. Itu dilakukannya selalu melibatkan pemuda dan sasaran kegiatannya adalah kelompok pemuda.
Menjelang Pilgub Jatim, Prof. Zainuddin menyarankan agar Baidowi mulai melakukan silaturahmi dengan pondok pesantren sebagai wadah kekuatan agamis. Di samping itu, membangun komunikasi politik dengan partai nasionalis sebagai akomodir masyarakat secara umum. Sinergisitas Agamis-Rasionalis.
“Juga penting membangun kekuatan pemuda dan akademisi (mahasiswa dan perguruan tinggi) sebagai modal kekuatan akademisi dan praktisi. Saatnya yang muda mempimpin bangsa yang penuh inovasi untuk membangun bangsa agamis-rasionalis,” tukas Prof. Zainuddin.
SUMBER: https://kabarmadura.id/guru-besar-iain-madura-kontribusi-achmad-baidowi-sangat-besar-untuk-madura-dan-tapal-kuda/