Selamat Datang di Website Resmi Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Wakil Ketua Baleg DPR RI Ketua PP GMPI |

Ikuti Media Sosial:

PPP Bantah soal Mardiono Tak Mau Orang Haji Lulung Jadi Pengurus!

Jakarta – PPP membantah pernyataan Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad soal Plt Ketum Mardiono tidak ingin ada jajaran almarhum Haji Lulung di kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek meminta Riano tidak menebar fitnah.

“Ya nggak begitu juga, Pak Riano itu mantan DPRD, pernah di PPP dan pernah di PAN, tahu tata organisasi, bukan soal like and dislike, ada putusan Mahkamah Partai yang menjadi landasan kepengurusan,” kata Awiek saat dikonfirmasi, Senin (6/2/2023).

“Kalau kita tidak mengembalikan sesuai Mahkamah Partai, tentu DPP akan dicap orang yang melanggar, kan Pak Riano tahu sendiri apa hasil Muswil DKI Jakarta, dan apa putusan Mahkamah Partainya,” tambahnya.

Anggota DPR RI ini juga menegaskan Riano hingga anak almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, sebetulnya juga tidak dibuang oleh PPP. Dia meminta agar Riano tidak menebarkan fitnah terkait dinamika internal PPP.

“Mereka tidak dibuang, masih terakomodir di kepengurusan, Tirta sebagai sekertaris, Riano tetap sebagai OKK. Jadi tolong jangan sebarkan fitnah-fitnah baru lah yang justru memperkeruh suasana, saling menghormatilah satu sama lain, ya Pak Riano,” ujar Awiek.

Baca Juga:  Guru Besar IAIN Madura: Kontribusi Achmad Baidowi Sangat Besar untuk Madura dan Tapal Kuda

Lebih lanjut, Awiek menjelaskan persoalan ini sebetulnya berangkat dari adanya gugatan dari pengurus DPW PPP DKI Jakarta soal kepengurusan DPW DKI Jakarta yang diserahkan kepada Haji Lulung kala itu. Dia menyebut gugatan itu kemudian diterima oleh Pengadilan Negeri dan Mahkamah Partai PPP agar kepengurusan DPW DKI Jakarta kembali ke awal.

“Jadi hasil Muswil DKI Jakarta itu formaturnya dimenangkan oleh Syaiful Dasuki, itu ada formatur DPP 1 orang, formatur DPW Wahyudin, DPC itu Syaiful, Samal, dan satu lagi Yunus. Nah hasil formatur itu kemudian ternyata oleh DPP ada ikhtiar yang berbeda, jadi DPP menunjuk Haji Lulung atas pertimbangan politik waktu itu,” jelas Awiek.

“Tapi kemudian Syaiful itu menggugat ke Pengadilan Negeri, nah Pengadilan Negeri memerintahkan untuk digugat dulu ke Mahkamah Partai, maka dia menggugat ke Mahkamah Partai. Nah sepeninggalnya Haji Lulung, keputusan PN-nya keluar, maka kemudian keputusan Mahkamah Partainya mengembalikan ke formatur, yasudah formatur rapat lagi, menentukan Syaiful sebagai ketua, kemudian Tirta dijadikan sekertaris, Riano tetap di OKK. Jika kemudian tidak merasa nyaman dengan posisi itu ya silakan saja, tapi jangan tebar fitnah baru,” lanjut dia.

Baca Juga:  PPP Minta Semua Pihak Patuhi Larangan Total Kampanye di Tempat Ibadah

Tak hanya Awiek, Waketum PPP Amir Uskara juga menegaskan DPP PPP tidak pernah ada kesan tidak suka dengan jajaran almarhum Haji Lulung. Dia menyebut persoalan ini juga sebetulnya sudah disetujui Tirta Lunggana.

“Statement seakan-akan kita nggak suka dengan orangnya Lulung itu saya kira tidak benar, bahwa memang ada gugatan ke Mahkamah Partai, kemudian Mahkamah Partai memutuskan untuk mengembalikan ke formatur DKI untuk menyusun kepengurusan itu kita sudah tindak lanjut dengan mengundang Tirta bersama dengan formatur terpilih, dan saya kira kita sudah publish bahwa ketika hasil formatur terpilih kemudian menyusun kepengurusan itu juga sudah diterima Tirta, sebagai anak Haji Lulung,” tuturnya.

Dia mengatakan Tirta juga terlibat menyusun dan juga menyetujui penyerahan SK. Dia menduga ada yang akhirnya mencoba mempengaruhi keputusan Tirta saat itu hingga akhirnya saat ini muncul protes dari jajaran Haji Lulung.

“Iya karena usianya masih muda, begitu keluar ada yang pengaruhi kemudian berubah lagi, begitu mungkin, karena waktu dia terima itu, ditanya sama Pak Mardiono ‘gimana Pak Tirta?’, ‘sudah pak sudah’, artinya dia sama-sama menyusun, mungkin ada pengaruh-pengaruh setelah tinggalkan tempat ya kita nggak tahu. Tapi kalau ada kesan kita nggak suka sama orang-orangnya Lulung atau habisi orang-orangnya saya kira perlu diluruskan,” ujar Amir.

Baca Juga:  Program Rumah Kita, Ganjar-Mahfud Siap Bangun 10 Juta Hunian Rakyat Jika Menang

Pernyataan Ketua Bamus Betawi

Sebelumnya, Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad turut hengkang dari PPP. Riano menyoroti keputusan Plt Ketum PPP Mardiono memecat ulama dan habaib dari jajaran Majelis Syariah DPW PPP DKI.

Dia juga menyoroti perlakuan elite PPP terhadap Putra Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana yang merombak kepengurusan DPW PPP DKI secara tiba-tiba. Atas hal ini, ia pun berkesimpulan Plt Ketum PPP saat ini tak menginginkan orang-orang Haji Lulung menjadi bagian kepengurusan PPP.

“Pada akhirnya, saya berkesimpulan bahwa Plt Ketum Mardiono tidak menghendaki orang-orang Alm Haji Lulung berada di dalam kepengurusan DPW PPP DKI. Ini lah yang membuat saya akhirnya memutuskan mundur,” jelasnya.

Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-6553877/ppp-bantah-soal-mardiono-tak-mau-orang-haji-lulung-jadi-pengurus

Berita Terbaru

Terpopuler

© 2016 - 2023 | achbaidowi.com