Jakarta – Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menginginkan insentif guru agama menjadi kebijakan nasional. Permintaan ini ia ajukan kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo. Menurutnya, Ganjar telah sukses memberikan insentif tersebut kepada guru agama di Jawa Tengah, dan perlu diterapkan saat dirinya terpilih menjadi presiden.
Achmad mengatakan saat Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengalokasikan anggaran Rp 247 miliar melalui APBD Provinsi Jawa Tengah, untuk diberikan kepada guru agama yang mengajar beragama muslim maupun non muslim. Akan tetapi, ia menyebut program ini akan dihilangkan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana
“Sementara Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana berencana menghapus program insentif guru keagamaan tersebut yang sudah rutin dilakukan saat Ganjar Pranowo menjabat,” kata Baidowi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).
chmad menilai pemberian insentif guru keagamaan tersebut sangat penting dan ini merupakan bentuk penghargaan kepada guru-guru informal seperti guru ngaji, guru madin yang selama ini tidak mendapatkan perhatian negara padahal mereka telah mendidik generasi muda melalui penanaman akhlak, moral, budi pekerti, sehingga mampu membentuk pribadi yang berintegritas.
PPP meminta Ganjar Pranowo – Mahfud MD agar mengalokasikan APBN untuk insentif guru keagamaan setiap tahunnya.
“Keberhasilan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dalam mengangkat derajat guru keagamaan harus bisa diberlakukan secara nasional. Hal itu bisa dilakukan jika Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia,” pungkas Baidowi.