TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menanggapi nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mencuat sebagai bakal calon wakil presiden 2024. Achmad menjelaskan, partainya punya pengalaman historis dengan Khofifah.
Pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018 lalu, Achmad menyebut partainya mengusung Khofifah. Selain itu, Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini punya chemistry dengan PPP yang dekat dengan organisasi Islam tersebut.
“Bu Khofifah pernah di PPP, dan kami sama-sama di NU. Dengan Bu Khofifah memiliki chemistry dan kedekatan emosional,” kata pria yang akrab disapa Awiek di Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2023.
Kendati demikian, dari berbagai hasil lembaga survei, Awiek menyebut tanda-tanda Khofifah maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 belum terlihat. Sehingga, kata dia, elektabilitasnya belum terlalu signifikan.
“Karena memang belum ada gerakan yang berarti dari Ibu Khofifah untuk maju dalam kontestasi Pilpres,” ujarnya.
Awiek mengakui nama Khofifah memang mencuat di internal PPP, utamanya wilayah Jawa Timur. Namun, dia menyebut PPP mesti menggodok melalui mekanisme internal partai sebelum memutuskan bakal menjagokan Khofifah sebagai cawapres pada 2024.
“Faktanya memang Jawa Timur menyebut nama Ibu Khofifah. Apakah beliau jadi diusulkan? Ya tentu melalui mekanisme internal partai dan nanti dikomunikasikan ke koalisi,” kata Awiek.
Capres PPP Diumumkan saat Mukernas
Dia memproyeksikan PPP mengumumkan capres dan cawapres dalam forum musyawarah kerja nasional (mukernas). Rencananya, forum mukernas ini digelar paling cepat pada Maret mendatang.
“Sepertinya kita akan memutuskan melalui mukernas yang menurut jadwal digelar sekitar Maret ini atau April. Tentu sambil menunggu aspirasi atau usulan wilayah,” kata dia.
Adapun PPP bermitra dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Partai Golkar masih berkukuh mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. Sementara PAN sudah memberikan sinyal dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Awiek mengaku koalisinya enggan grasah-grusuh alias terburu-buru mendapuk capres cawapres. KIB, kata dia, berkomitmen bahwa berpolitik itu harus cermat dan teliti. “Yang penting bagaimana endingnya bisa menangkan kontestasi,” ujar dia.
Menyitir laporan Majalah Tempo bertajuk Perintah Lurah Meminang Khofifah Edisi 26 Februari 2023, Khofifah didekati oleh anggota KIB, salah satunya PPP. Politikus yang dekat dengan Khofifah menyebut koleganya itu sempat berdiskusi dengan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.
Adapun lobi ini dijalin usai PPP bermitra dalam KIB. Narasumber yang sama bercerita, Arsul kembali mengajak Khofifah bergabung ke partainya. Dalam percakapannya dengan Khofifah, Arsul disebut-sebut menjajaki peluang Khofifah jadi salah satu kandidat yang diusung KIB.
Arsul menyebut Khofifah punya modal kuat sebagai Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Muslimat NU. Di sisi lain, PPP pun tengah berupaya mengerek suara di Jawa Timur. Oleh sebab itu, partai berlambang ka’bah ini mendekati berbagai tokoh dan ulama untuk mendongkrak perolehan suara di sana.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1696920/ppp-jajaki-khofifah-untuk-diusung-pada-pilpres-2024