Selamat Datang di Website Resmi Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Wakil Ketua Baleg DPR RI Ketua PP GMPI |

Ikuti Media Sosial:

PPP: JK 2019 Wapres Sekaligus Penasihat TKN, Apa Itu Cawe-cawe?

Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) harusnya seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak terlalu terlibat politik menjelang akhir masa jabatan. PPP lantas mengungkit JK yang terlibat sebagai tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf saat masih menjabat sebagai wapres tahun 2019.

“Kami hormati Pak JK sebagai tokoh senior baik di bidang politik maupun organisasi. Sekedar mengingatkan, Ibu Megawati itu waktu mengakhiri jabatan di 2004 dan maju lagi untuk periode berikutnya, beliau sudah barang tentu mengurus urusan pencalonan berikutnya,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek, kepada wartawan, Minggu (7/5/2023).

JK menyarankan Jokowi untuk bersikap seperti Megawati dan SBY itu saat menanggapi pertemuan dengan Ketum Parpol di Istana dan tidak mengundang NasDem dalam pertemuan itu. Awiek lantas menjelaskan soal pertemuan parpol dengan Jokowi itu.

“Pertemuan ketum parpol koalisi di Istana dengan tidak mengajak 1 anggota koalisi bukan kali ini saja, di era sebelum Jokowi juga terjadi meskipun dalam konteks berbeda,” tutur Awiek.

Baca Juga:  Demi Keberlangsungan Ekonomi, Fraksi PPP Setuju PMN ke BUMN Termasuk yang Bermasalah

“Pertemuan Presiden Jokowi dengan 6 parpol itu lebih banyak bicara masalah ekonomi, bonus demografi dan middle income trap dan Indonesia emas 2045. Kalau kemudian ada yang menyerempet isu politik hal itu tak bisa dihindari. Namanya saja pertemuan ketum parpol,” imbuhnya.

Awiek menegaskan bahwa pertemuan itu dilaksanakan di luar jam kerja. Sehingga, kata dia, tidak ada undang-undang yang dilanggar.

“Pertemuan itu digelar di malam hari, di luar jam kerja. Sejauh tidak ada UU yang dilanggar ya boleh-boleh saja,” tuturnya.

Lebih lanjut, Awiek mengungkit JK yang menjadi dewan penasihat Tim Kampanye Nusantara (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada tahun 2019. Saat itu, kata Awiek, JK masih menjabat sebagai wapres Jokowi.

“Pak JK tahun 2019 sebagai wapres sekaligus menjadi dewan penasehat TKN Jokowi-Ma’ruf Amin. Apakah juga dapat dimaknai cawe-cawe untuk penggantinya di posisi wapres?” jelasnya.

Saran JK ke Jokowi

Jusuf Kalla sebelumnya mengatakan Presiden seharusnya tidak terlalu melibatkan diri dalam perpolitikan jelang akhir jabatan. Dia mencontohkan kala Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden.

Baca Juga:  Godok RUU Daerah Khusus Jakarta, Badan Legislasi Gelar Rapat Tertutup

Hal itu disampaikan JK saat menjawab pertanyaan awak media soal tidak diundangnya NasDem saat pertemuan enam Ketum Parpol di Istana Kepresidenan, Selasa (2/5) lalu. JK awalnya menuturkan seharusnya Jokowi mengundang NasDem jika membahas urusan negara.

“Ini point pertama tidak diundang. Tapi, kalau pertemuan itu membicarakan karena di Istana ya membicarakan tentang urusan pembangunan wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang kan,” kata JK.

JK pun menduga Jokowi berarti tidak hanya berbicara terkait persoalan negara saat bertemu para ketum parpol pendukung pemerintah. “Berarti ada pembicaraan politik,” imbuhnya.

JK lantas menyebut Presiden seharusnya seperti Megawati dan SBY. Dia menyebut keduanya tidak terlalu terlibat politik menjelang berakhirnya masa jabatan.

“Menurut saya, Presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir. Maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis lah,” ujar JK.

Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-6708764/ppp-jk-2019-wapres-sekaligus-penasihat-tkn-apa-itu-cawe-cawe?single=1

Berita Terbaru

Terpopuler

© 2016 - 2023 | achbaidowi.com