Jakarta, VIVA – Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengaku tak mempermasalahkan jika partainya tak kebagian menjadi menteri dalam kabinet Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Awiek, begitu ia karib disapa itu menyebut, hingga saat ini tak ada pembicaraan dari Prabowo untuk mengajak kader partai berlambang Kabah menjadi pembantunya di pemerintahan mendatang.
“Sampai hari ini tidak ada pembahasan terkait dengan slot ataupun pos-pos tertentu untuk Partai Persatuan Pembangunan,” kata Awiek di Kompleks Parlamen, Senayan, Jakarta, Kamis, 19 September 2024
“Ya enggak masalah (tidak dapat kursi menteri), tapi teman-teman silakan saja dicermati tanggal 20 Oktober atau 21 Oktober yang akan datang,” imbuhnya.
Menurut Awiek, penentuan sosok menteri dan jumlah kementerian tersebut merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Ya soal angka sekali lagi itu terserah Presiden. Angka 44, 54 kita juga nggak tahu, karena cuma hanya mendengar dari media. Tapi yang jelas payung hukumnya itu sudah ada hari ini,” kata Prabowo.
Namun, ia mengingatkan supaya penambahan jumlah kementerian juga memperhatikan aspek efektivitas.
“Tentu ada satu klausul yang harus diperhatikan bahwa memperhatikan efektivitas pemerintahan. Efektivitas pemerintahan itu apa? Salah satunya ya pemerintahnya berjalan efektif. Seperti tidak tumpang tindih itu tupoksinya. Jadi kalau sudah ada kementerian yang satu, jangan lagi bikin kementerian yang lain,” ujarnya.
Kendati begitu, Awiek menyampaikan terima kasih jika nanti PPP diberi kursi menteri. “Soal kemudian Pak Prabowo memberikan slot kabinet kepada PPP, ya kami berterima kasih,” imbuhnya.