TEMPO.CO, Jakarta – Anggota DPR RI fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidow dinilai layak mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim. Penilaian itu disampaikan Manajer Program dan Riset Puspoll Indonesia Luqmanul Hakim.
“Baidowi sebagai anggota DPR RI dari Jawa timur sangat mengakar di Pulau Madura sehingga berpotensi mempertebal kemenangan,” kata Luqmanul dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Mei 2024.
Profil Achmad Baidowi
Dilansir dari situs pribadinya, Achmad Baidowi lahir pada 13 April 1980. Dia adalah anggota Komisi VI DPR dari Farksi PPP. Pada pemilu 2019, ia meraih 10 besar suara terbanyak dengan perolehan 227.170 suara. Adapun dalam masa jabatan 2019-2024, Baidowi juga menjabat sebagai Wakil Badan Legislasi serta Sekretaris Fraksi PPP. Sebelumnya pada 28 Juli 2016, ia dilantik sebagai anggota DPR RI menggantikan Fanny Safriansyah (Ivan Haz).
Lahir di Banyuwangi dari pasangan Durahim dan Ramna, sejak kecil Achmad Baidowi diasuh oleh Amirudin dan Noersaedah yang merupakan paman dan bibinya. Tumbuh dan besar di lingkungan religius karena Amirudin merupakan guru ngaji dan imam masjid di Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, sekaligus aktivis NU di tingkat ranting.
Baidowi menyelesaikan pendidikan dasar di SDN I Tegalharjo II (1992), SMPN I Kalibaru (1995), lalu masuk ponpes Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Madura hingga tamat Madrasah Aliyah (1998). Tamat dari MA, ia menjalani profesi sebagai Guru Tugas di LPI Bustanul Ulum, Sana Laok, Waru Pamekasan (1998-1999) dan LPI Darul Ulum I Sumberdaga Waru Barat, Waru Pamekasan (1999 – 2000).
Dia merampungkan studi S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin pada 2006). Dia melanjutkan Sttudi S2 Ilmu Politik di Universitas Nasional Jakarta dan rampung pada 2013. Pada 2016 dia menempuh S3 Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan kelar pada 2021.
Kancah organisasinya telah dimulai sejak di bangku SMP pada 1995 dengan mengikuti kegiatan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Selanjutnya, Baidowi aktif di Organisasi Nadwah Iqro (ONI) Pamekasan antara 1997-1998. Semasa kuliah dia juga mengikuti LK I Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga dan Kordiska pada 2000.
Tak hanya itu, sebagai mahasiswa, Baidowi aktif berorganisasi antara lain Kopma (2000-2006), Pemimpin Redaksi LPKM Introspektif (2001-2006), Editor Penerbit SUKA-Press (2004-2006), Koordinator Liputan Sunan Kalijaga News (2004-2006), Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) (2003-2007), dan Lingkar Studi Sosiologi Agama (LISSA) pada 2004-2005).
Selepas kuliah S1, Baidowi berkarir sebagai wartawan Koran SINDO (Seputar Indonesia) pada 2006-2013 dengan jabatan terakhir Redaktur. Semasa menjadi wartawan, dia bertugas di wilayah Madura, gedung DPR, partai politik, kementerian, dan Balai Kota DKI Jakarta. Dia dua kali liputan luar negeri yakni Malaysia (2010) dan Korea Selatan (2011).
Pernah juga dipercaya sebagai Staf Khusus PT MRT Jakarta (2011), Tenaga Ahli Ketua Komisi IV DPR (2013-2014), Tenaga Ahli Anggota Komisi III DPR (2014-2016). Dia juga pernah jadi Ketua Litbang Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) (2010-2020), dan Ketua Departemen Pembinaan Keluarga Pengurus Pusat ICMI (2015-2020).
Ketertarikan di politik dimulai kala terlibat dalam kampanye PPP pada Pemilu 1997 dan Pemilu 1999. Pada Pemilu 2004 menjadi pemantau pemilu dari Forum Rektor di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Mulai aktif di struktur partai politik ketika dipercaya sebagai Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP (2011-2016) dan Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (2016-2021).