BANDUNG, iNews.id – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut pemberian insentif guru keagamaan yang dilaksanakan Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah layak dijadikan program nasional. Program itu dinilai berhasil dilaksanakan di Jawa Tengah.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi yang juga Juru Bicara (Jubir) Tim Kemenangan Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud, mengatakan, PPP meminta Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengalokasikan APBN untuk insentif guru keagamaan setiap tahun.
“Keberhasilan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dalam mengangkat derajat guru keagamaan harus bisa diberlakukan secara nasional. Hal itu bisa dilakukan jika Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia,” kata Jubir TKN Ganjar-Mahfud.
Achmad Baidowi menyatakan, pemberian insentif guru keagamaan tersebut untuk memberikan penghargaan kepada guru guru informal seperti guru ngaji dan madin. Selama ini mereka tidak mendapatkan perhatian negara.
Padahal, mereka telah mendidik generasi muda melalui penanaman akhlak, moral, budi pekerti, sehingga mampu membentuk pribadi berintegritas.
Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, ujar Achmad Baidowi, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah mengalokasikan anggaran Rp247 miliar melalui APBD Provinsi Jateng per tahun untuk insentif guru keagamaan baik Islam maupun non-Islam.
Sayangnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana berencana menghapus program insentif guru keagamaan tersebut. Padahal telah menjadi kebijakan Ganjar Pranowo saat menjabat.