JAKARTA – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebutkan pernyataan yang disampaikan Pegiat Media Sosial Rocky Gerung telah menghina dan melecehkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut ia sampaikan terkait pernyataan kontroversial Rocky Gerung yang menyebutkan Presiden Jokowi dengan kalimat tidak pantas dan menghina sosok pribadi Jokowi.
“Kalimat yang disampaikan sangat emosional, menghina, dan merendahkan, tidak mencerminkan kalimat seorang intelektual,” ujar Baidowi kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, sebagai seorang akademisi, Rocky Gerung tidak pantas menyampaikan ucapan seperti yang sudah beredar dan viral di media sosial.
“Apakah seperti itu ciri-ciri aliran filsafat kedunguan? Silakan saja mengkritik tapi jangan menghina dan melecehkan,” tegasnya.
Baidowi meminta Rocky Gerung dan pendukungnya untuk tidak menyebutkan tindakan hukum yang telah dilaporkan oleh sejumlah relawan kepada pihak kepolisian sebagai kriminalisasi.
Ia menyebutkan pelaporan tersebut merupakan hubungan sebab akibat atas apa yang sudah disampaikan oleh Rocky Gerung dan membuat polemik di tengah masyarakat.
“Kalau menghina dan melecehkan itu ada konsekuensi hukum. Kalau nanti ada proses hukum, jangan sampai dibilang kriminalisasi,” pungkas pria yang akrab dipanggil Awiek tersebut.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, akun Twitter IrHMFAbdurahman @HmfaqihA mengunggah potongan video berdurasi 1 menit 38 detik terkait pernyataan Rocky Gerung dalam pertemuan aliansi gerakan buruh di Bekasi Jawa Barat pada akhir Juli 2023 lalu.
Dalam video yang viral tersebut, Rocky Gerung menghina sosok pribadi Jokowi sebagai ba***gan tolol dan ba***gan pengecut.
Berikut ucapan utuh Rocky Gerung dalam video yang viral:
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia akan jadi rakyat biasa, gak akan ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN.
Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya itu. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan nasib kita.
Itu ba***gan yang tolol. Kalau dia ba***gan yang pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi ba***gan tolol itu sekaligus ba***gan yang pengecut. Ajaib bagan tapi pengecut.
Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini, saya percaya bahwa pada 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan.
Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita, dan siapa yang dipanggil sejarah dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri.
Tidak ada perubahan tanpa gerakan, saya bisa kasih kritik macem-macem, tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya seperti itu, sunnatullah nya begitu,” kata Rocky Gerung.
Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1165219/12/rocky-gerung-rendahkan-jokowi-ppp-ada-konsekuensi-hukum-jangan-dibilang-kriminalisasi-1690870094?showpage=all