Sandiaga Uno Bergabung, Achmad Baidowi Sebut PPP Belum Pastikan Cawapres Ganjar Pranowo
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno belum pasti diusung partainya sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia menyatakan bergabungnya Sandiaga ke PPP hanya memperbesar peluang untuk menjadi cawapres.
“Jika telah bergabung ke PPP, jalan politik Pak Sandiaga Uno pada Pemilu 2024 semakin lebar termasuk peluang diusulkan sebagai calon wakil presiden semakin besar,” kata pria yang akrab disapa Awiek tersebut dalam keterangan tertulisnya, Senin, 12 Juni 2023.
Awiek menyatakan bahwa untuk menjadi cawapres, Sandiaga Uno harus melalui tahapan di PPP terlebih dahulu. Meskipun demikian, dia menyatakan Sandiaga akan langsung menduduki posisi strategis di PPP.
Hanya saja, Awiek menolak untuk menyebutkannya. Dia menyatakan hal itu nantinya akan diumumkan secara langsung oleh Pelaksana tugas Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono.
“Pak Sandi direncanakan akan menempati posisi terhormat dan strategis dalam konteks kerja elektoral,” kata dia.
Dia pun menyatakan partainya hingga saat ini belum secara resmi menentukan siapa yang akan mereka sodorkan ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
“Sampai saat ini PPP belum menentukan cawapres Pak Ganjar,” ujarnya.
PPP akan umumkan bergabungnya Sandiaga pada Rabu mendatang
Soal kapan Sandiaga Uno akan dideklarasikan bergabung dengan PPP, Awiek menyatakan, “Insyaallah Rabu 14 Juni 2023,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa penjajakan komunikasi PPP dengan Sandiaga Uno sudah lama dilalukan, namun semakin intensif selama delapan bulan terakhir.
“Hal itu ditandai dengan hadirnya Pak Sandi dalam sejumlah kegiatan PPP baik di nasional maupun daerah,” terangnya.
Selanjutnya, PPP berharap Sandiaga bisa dongkrak elektabilitas para caleg
Awiek pun mengatakan bahwa PPP merasa terhormat dengan bergabungnya tokoh sekaliber Sandiaga Uno yang merupakan tokoh nasional potensial. Dia pun membeberkan sejumlah jabatan yang pernah dijabat pria berusia 53 tahun tersebut.
“Pernah menjabat Wagub DKI Jakarta, menjadi calon wakil presiden 2019 (mendampingi Prabowo Subianto) dan sekarang menjabat Menteri Ekonomi Kreatif Dan Pariwisata,” tuturnya.
Dia juga berharap kehadiran Sandiaga mampu mendongkrak elektabilitas PPP sehingga dapat melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT), serta menambah perolehan kursi PPP di DPR RI secara signifikan.
“Karena itulah, jika ada yang berasumsi bahwa bergabungnya Pak Sandi ke PPP hanya demi tiket cawapres merupakan pandangan yang dangkal,” kata dia.
Keluar dari Gerindra, diisukan ke PKS dan dipastikan ke PPP
Sandiaga Uno sebelumnya dikenal sebagai politikus Partai Gerindra. Akan tetapi kabar kepindahannya ke PPP sudah berhembus sejak tahun lalu.
Kepastian Sandi keluar dari Gerindra pun terjadi pasca Idul Fitri 1444 Hijriah. Dia menyatakan pamit dari partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
Setelah keluar dari Gerindra, Sandiaga juga sempat dikabarkan akan merapat ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan, dia disebut akan menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. Namun belakangan isu itu dibantah oleh PKS yang kemudian menyatakan Sandiaga tertarik menjadi kader mereka.
Sandiaga Uno sebelumnya disebut akan menjadi cawapres dari PPP untuk mendampingi Capres dari PDIP Ganjar Pranowo. Kedua partai telah menjalin kerja sama politik pada akhir April lalu.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP. M. Romahurmuziy, juga menyatakan bahwa partainya menyiapkan kandidat cawapres lain selain Sandiaga Uno. Dia adalah imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1736316/sandiaga-uno-bergabung-achmad-baidowi-sebut-ppp-belum-pastikan-cawapres-ganjar-pranowo?page_num=1
