Kedua, menurut PPP sosok cawapres harus berintelektual dan mempunyai wawasan kebangsaan yang luas. Sehingga bisa menambah nilai positif dalam koalisi.
Untuk kriteria ketiga, pihaknya lebih menekankan pada cawapres yang berusia lebih muda. PPP beralasan, sosok dari kalangan muda bisa menarik dukungan terutama dari kaum milenial.
“Yang ketiga, muda, untuk mengamankan ceruk pemilih milenial yang kira-kira 40 persen pada pemilu mendatang, baik itu yang berusia muda ataupun berjiwa muda, paling tidak muda itu ada dua kategori,” ucapnya.
Terakhir, Baidowi menyampaikan cawapres Jokowi memiliki sikap jujur dan tidak korupsi. Hal itu untuk memberi kepercayaan dan teladan bagi publik.
“Kami minta capresnya Pak Jokowi harus berintegritas, jujur, amanah tidak korupsi. Kami sudah coba mensimulasikan nama-nama yang bisa memenuhi kriteria tersebut,” tuturnya.
Meski menetapkan kriteria tersebut, Anggota Komisi II DPR ini menjelaskan bahwa partainya belum memutuskan nama Ketua Umum PPP Romahurmuziy untuk menjadi cawapres Jokowi.
“Sampai sekarang di PPP belum ada pembicaraan formal mengenai Gus Romy cawapres Pak Jokowi,” pungkasnya. (Kumparan.com)