Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai politik uang menjadi penyakit dalam setiap pemilihan umum (pemilu). Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) mengibaratkan politik uang itu seperti buang angin.
Memang politik uang itu sulit dibuktikan kayak buang angin itu, baunya ada tapi wujudnya tidak ketahuan. Sama seperti politik uang itu aromanya terlihat jelas tetapi membuktikannya sulit. Memang itu menjadi tantangan dari Bawaslu untuk meminimalisasi politik uang,” kata Awiek kepada wartawan, Minggu (18/12/2022).
Politik uang, sebut Awiek, akan merusak jalannya demokrasi. Karena itu, Awiek menyebut PPP akan memberikan penyadaran kepada masyarakat.
“Terkait dengan politik uang itu tidak menyehatkan, merusak demokrasi. PPP dalam hal ini terus melakukan penyadaran masyarakat dan PPP memperkuat kesatgasan pemilu khususnya di setiap TPS, satgas pemilu TPS untuk bisa meminimalisir terjadinya praktik money politic,” jelasnya.
Awiek menyadari bahwa politik uang bisa dibungkus dalam berbagai dalih. Awiek meminta agar dibedakan antara politik uang dengan biaya politik.
Memang politik uang itu bermetamorfosa dalam berbagai bentuk, bermacam-macam meskipun tidak ada yang spesifik menyampaikan politik uang, entah dengan dalih uang bensin, uang transport dan seterusnya, itu tidak bagus. Bedakan politik uang dengan biaya politik, cost politik dan money politic itu hal yang beda,” tutur dia.
Awiek kemudian mengingatkan bahwa pemilihan umum akan menentukan nasib pemerintahan selama 5 tahun. Karena itu, dia meminta agar terjebak dengan politik uang.
“Selalu kita katakan bahwa 5 menit di TPS menentukan nasib 5 tahun. Jadi jangan ditukar dengan sembako atau uang,” jelasnya.
Presiden Jokowi menyebut politik uang sebagai salah satu penyakit pemilu. Praktik itu selalu hadir dalam tiap penyelenggaraan pemilihan umum.
“Politik uang itu sudah menjadi penyakit di setiap pemilu, pasti ada,” kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).
Jokowi hadir dalam rangka acara Konsolidasi Nasional Bawaslu jelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan praktik politik uang itu selalu dilihatnya berdasarkan pengalamannya mengikuti pemilu mulai tingkat pemilihan daerah hingga pemilihan presiden.
“Kalau ada yang bilang nggak ada, pak, sudah nggak ada, pak, saya tiap hari di lapangan. Saya pernah ikut pilkada pemilihan walikota dua kali, pemilihan gubernur dua kali karena dua ronde, pemilihan presiden dua kali. Jadi kalau ada yang bantah tidak ada, saya akan sampaikan apa adanya, ada,” ujar Jokowi.
Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-6468815/ppp-politik-uang-seperti-buang-angin-berbau-tapi-wujud-tak-ketahuan
