PAMEKASAN – Anggota Komisi III DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang dengan cepat merespons sejumlah laporan masyarakat Madura terkait konten video yang diduga mengandung unsur SARA.
Menurut dia, penangkapan itu juga menjadi perhatian bagi masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan dengan konten yang tidak mendidik.
“Kita apresiasi langkah polisi yang dengan cepat dan mentersangkakan Tiga kreator konten film ‘Guru Tugas’ itu, yang jelas-jelas sangat meresahkan masyarakat termasuk kalangan Pesantren,” kata Awiek kepada media.
Diketahui, Tiga kreator konten film ‘Guru Tugas’ asal Bangkalan menjadi tersangka UU ITE. Konten garapan mereka dinilai mengandung SARA karena menggambarkan guru dengan budaya tertentu melecehkan siswi.
Pembuat film pendek ‘Guru Tugas’ diamankan Subdit 5 Siber Ditreskrimsus Polda Jatim karena filmnya diduga bermuatan SARA dan asusila.
Awiek juga menyebut, bahwa tradisi di pesantren, ‘Guru tugas’ sebetulnya membawa tugas suci dari pesantren untuk membantu lembaga pendidikan dan pesantren dalam menularkan ilmu agama yang sudah didapatkan selama belajar di pesantren. Dirinya pernah menjadi guru tugas tahun 1999-2000 dan berjalan lancar, tidak seperti yang digambarkan dalam film produksi Akeloy tersebut.
“Di Madura itu sangat banyak Pesantren yang memberangkatkan ‘Guru tugas’ dengan tujuan bisa membantu lembaga untuk mendapatkan pendidikan agama,” jelas dia.
Selanjutnya, Awiek juga meminta pihak kepolisian segera menghapus atau mentakedown video tersebut guna menghindari masalah lebih besar di tengah masyarakat.
“Saya juga minta polisi untum segera mentakedown video itu dengan tujuan supaya tidak semakin menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” pungkasnya.(*)
