Selamat Datang di Website Resmi Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Wakil Ketua Baleg DPR RI Ketua PP GMPI |

Ikuti Media Sosial:

Ichsan Loulembah, Jurnalis yang Aktivis

Jakarta – Namanya Ichsan Loulembah, anggota DPD periode 2004-2009 yang berlatar belakang jurnalis dan aktivis. Saya mengenal Bang Ichan -sapaan akrabnya-, sekitar tahun 2007 saat beliau menjadi anggota DPD. Namanya cukup familiar di kalangan jurnalis alumni HMI. Saat itu saya masih menjadi wartawan Koran Seputar Indonesia (SINDO).

Perkenalan saya dengan Bang Ichan melalui Bang Chamad Hojin, mantan Ketum HMI Cabang Yogyakarta yang saat itu menjabat koordinator liputan Koran SINDO. Pertama kali bertemu langsung akrab, seolah-olah sudah kenal lama. Bang Ichan sangat welcome kepada adik-adik kadernya yang ingin belajar darinya.

Singkat cerita, saya pun dimasukkan dalam mailing list KAHMI network yang dikelola Bang Ichan. Melalui grup itulah, saya banyak tahu dan berkenalan dengan para senior KAHMI yang hebat-hebat. Ketika era Blackberry muncul, Bang Ichan memfasilitasi pembuatan Blackberry Messenger (BBM) grup KAHMI. Pun demikian ketika era WhatsApp muncul, Bang Ichan pun mengundang saya ke grup WA KAHMI Politik dan KAHMI Forever.

Ketika awal tahun 2009, dalam sebuah diskusi, kami dari kelompok jurnalis muda alumni HMI menyarankan Bang Ichan untuk tidak berlama-lama di DPD. Karena dengan kewenangan yang dimiliki DPD, Bang Ichan tidak bisa maksimal merealisasikan ide-ide besarnya melalui kebijakan. Intinya, perlu tempat yang lebih luas untuk bisa mengaktualisasikan gagasannya.

Gayung bersambut, rupanya Bang Ichan juga tidak betah berlama-lama di DPD. Dia pun menyampaikan rencana politiknya ke depan, yakni bergabung dengan Partai Golkar. Kami pun tak ada yang berkeberatan dengan rencana itu. Karena bergabung dengan Partai Golkar, peluangnya lebih terbuka.

Baca Juga:  Gugatannya Banyak Ditolak MK, PPP: Hakim Hanya Berpatokan pada Permohonan

Sebagai bentuk keseriusannya, pada Pemilu 2009 Bang Ichan tidak lagi maju sebagai calon anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Saya menduga, mantan Ketua Umum HMI Cabang Palu itu siap-siap maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Golkar. Ternyata tidak demikian, Bang Ichan rupanya wait and see, meskipun tawaran dari beberapa partai politik menggodanya.

Beberapa bulan dari momen diskusi itu, tepatnya di awal Oktober 2009, setelah tidak menjabat anggota DPD, Bang Ichan menghubungi saya untuk ketemu di salah satu sudut di gedung nusantara II. Pertemuannya sangat singkat, tak lebih dari 10 menit. Kami berdua berbincang sambil berjalan menuju area parkir, karena Bang Ichan hendak melanjutkan agendanya ke tempat lain.

Dalam pertemuan singkat itu, Bang Ichan menyampaikan tekadnya bergabung dengan Partai Golkar dan menjadi bagian dari tim sukses Surya Paloh. Saat itu saya berkomentar begini, “bagus bang tapi kenapa tidak bergabung ke yang berpeluang menang?”

Bang Ichan menjawab, “memangnya Bang Surya Paloh bakal kalah? Bang Surya Paloh juga punya duit tak kalah dengan Ical (Aburizal Bakrie). Kalau murni diserahkan ke Munas, Bang Surya akan menang”, begitu alasan Bang Ichan dengan mantap.

Dia melanjutkan, “Karena Awiek biasa liputan di Golkar, abang minta tolong untuk bantu publikasi,” sembari Bang Ichan menyebutkan sejumlah tokoh Partai Golkar pendukung Surya Paloh yang bisa menjadi narasumber.

Saya lihat daftar namanya cukup beragam, mulai dari pengurus DPP, DPD I dan DPD II. Atas permintaan itu, sebenarnya sempat membuat saya dalam posisi dilematis. Sebab, beberapa hari sebelumnya, saya bersama sejumlah teman wartawan dihubungi Bang Doli Ahmad Kurnia, yang menjadi bagian tim sukses Aburizal Bakrie dalam Munas Partai Golkar 2009. Namun, hal itu tidak lama, karena saya harus kembali kepada posisi seorang jurnalis yang harus berimbang dalam menulis berita. Maka pesan dari Bang Ichan dan Bang Doli saya jalankan bersama-sama.

Baca Juga:  Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Ngaku Terlambat LHKPN karena COVID

Hasil Munas Golkar di Hotel Labersa, Riau dimenangkan Aburizal Bakrie dengan segala dinamikanya. Kekalahan di munas inilah yang membuat Surya Paloh mendirikan ormas Nasional Demokrat (Nasdem), yang kemudian bertransformasi menjadi Partai Nasdem. Saya sempat mengira Bang Ichan ikut gerbong Surya Paloh ke Nasdem. Namun, ternyata Bang Ichan memilih kembali ke dunia jurnalis yang telah membesarkannya, dengan menjadi pemandu talkshow di salah satu stasiun radio.

Saat kembali ke dunia jurnalis, tak ada kecanggungan sedikitpun meskipun dirinya pernah menjadi pejabat publik. Gaya komunikasinya tidak berubah, memahami profil para narasumber, seolah-olah sudah kenal lama. Sehingga, banyak tokoh yang tidak kuasa menolak ajakan Bang Ichan untuk menjadi narasumber di talkshow yang dipandunya.

Belakangan, justru saya yang meninggalkan dunia jurnalis dengan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bang Ichan pun tahu hal itu, dan memberikan dukungan moril. Bahkan, Ketika PPP melaksanakan workshop jurnalistik politik bagi mahasiswa tahun 2013, Bang Ichan turut membantu mencarikan kontak calon peserta asal Sulawesi Tengah. Itu sekaligus menunjukkan bahwa jaringannya di daerah masih cukup kuat.

Baca Juga:  PPP Bakal Tetapkan Nama Capres dan Cawapres Saat Mukernas, Ada Nama Ganjar Pranowo di Dalamnya

Lama tak bersua, di penghujung tahun 2020 menjelang Pilkada serentak, Bang Ichan mengajak bertemu. Dia diminta bantuan oleh koleganya yang hendak maju Pilkada di salah satu daerah. Namun, karena rekomendasi PPP sudah terbit ke salah satu pasangan calon, kami tidak bisa berbuat banyak. Selebihnya, kami hanya berkomunikasi via WhatsApp, terkhusus di grup WA grup. Melalui GoodRadio, Bang Ichan masih sempat mengundang saya sebagai narasumber talkshow terkait isu-isu politik.

Sekitar tanggal 20 Juli, Bang Ichan tiba-tiba menelepon menanyakan kabar dan mengajak ngopi bareng, namun ajakan itu tak bisa dipenuhi karena saya sedang berada di Madura. Di ujung telepon Bang Ichan bergurau, “Wah jadi Pemilu neh kalau Awiek sudah turun ke Dapil,” candanya.

Kami pun sepakat untuk mengagendakan bertemu pada masa sidang mendatang. Namun, pada Minggu, 30 Juli 2023, saat berada di pesawat menuju Amsterdam, tiba-tiba banyak masuk pesan masuk yang mengabarkan berita duka bahwa Bang Ichan sudah tiada.

Sayangnya saya tidak bisa mengantarkan Bang Ichan ke tempat peristirahatan terakhir. Hanya untaian doa yang bisa kami persembahkan untuk senior yang ramah ini. Semoga dosa-dosanya diampuni dan amal ibadahnya diterima Allah SWT. Saya bersaksi Bang Ichan orang baik, dan Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.

Selamat jalan senior!

Achmad Baidowi, Sekretaris Fraksi PPP DPR RI/Ketua Bidang BUMN MN KAHMI

Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-6855015/ichsan-loulembah-jurnalis-yang-aktivis

Berita Terbaru

Terpopuler

© 2016 - 2023 | achbaidowi.com