Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tak ada politisasi agama pada Pilpres 2024 yang menimbulkan perpecahan. PPP menilai agama harusnya menjadi pemersatu bangsa.
Dilansir dari laman detik.com, “Kalau PPP berharap agama, pesan-pesan agama untuk menjadi pemersatu bukan untuk memecah-belah kesatuan bangsa, tapi bagaimana nilai agama dijadikan dasar untuk mempersatukan kita semua,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Senin (21/11/2022).
Awiek mengatakan bahwa dalam ajaran Islam ditekankan tentang pentingnya menjaga persatuan. Tentang persatuan itu, kata Awiek, juga disebutkan dalam Al-Qur’an.
“Karena di nash Al-Qur’an kami di Islam itu banyak ayat-ayat tentang pentingnya persatuan, kebersamaan, silaturahmi, tolong-menolong, itu saja. Kami harapkan sih agama menjadi pemersatu, spirit agama menjadi pemersatu nilai-nilai kebangsaan kita,” tuturnya.
Dalam politik, menurut Awiek, agama juga harus dijadikan sebagai pemersatu. Dia mengatakan bahwa setiap ajaran agama selalu mengajarkan tentang cinta damai.
“Termasuk juga dalam politik, kami harapkan spirit agama di dalam politik itu menjadi pemersatu bangsa, ikatan pemersatuan bangsa dengan spirit agama masing-masing, karena pada dasarnya agama cinta damai, mengajarkan kebaikan,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden agar menjaga situasi politik tetap kondusif. Jokowi mewanti-wanti agar tak ada politisasi agama di Pemilu 2024.
“Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada capres dan cawapres. Untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem,” kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Munas HIPMI di Solo seperti disiarkan akun YouTube Setpres, Senin (21/11/2022).
Jokowi mempersilakan agar para kandidat untuk berdebat gagasan. Namun dia mewanti-wanti agar tak ada politisasi agama di Pemilu 2024.
“Debat silakan, debat gagasan, debat ide, membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan,” ujar Jokowi.