TEMPO.CO, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum menyatakan sikap atas penggunaan hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat yang bakal diajukan sekondannya di koalisi untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Sekretaris Fraksi PPP di DPR, Achmad Baidowi, mengatakan partainya saat ini masih fokus mengawal penghitungan suara guna memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
“Kami belum menentukan langkah-langkah politik apa pun,” kata Baidowi seperti dikutip Koran Tempo edisi Rabu, 28 Februari 2024.
Meski belum mengambil sikap, Baidowi meminta langkah politik partainya tidak serta-merta bisa diartikan PPP abai terhadap adanya dugaan kecurangan pemilu. Partai berlambang ka’bah itu disebut terus menghimpun laporan dan bukti-bukti perihal dugaan kecurangan.
“Kami kaji semua informasinya. Tapi kami memang belum menyatakan sikap terhadap hak angket tersebut,” kata dia.
Saat ini PPP masih dalam koalisi pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. di Pilpres 2024. Dalam koalisi itu ada juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Usulan hak angket ini bermula dari pernyataan calon presiden Ganjar Pranowo beberapa pekan lalu. Ganjar mengatakan dirinya mengusulkan partai pendukungnya di DPR untuk menggulirkan hak angket. Ganjar menyebut dugaan kecurangan pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mesti disikapi.
Usulan itu disambut baik oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Surya menilai sejauh ini Koalisi Perubahan dengan kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki hubungan yang tak berjarak. Untuk itu, dia menegaskan Koalisi Perubahan sepakat dengan ajakan PDIP untuk menggulirkan hak angket.
“Barangkali tiga-tiganya (partai pengusung di Koalisi Perubahan) masih sayang sama PDIP,” kata Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024.
Diketahui, Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Sementara PDIP bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud di Pilpres 2024.