JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pada akhirnya, sikap politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berbalik arah, ketika ajang Pilpres 2024 sudah selesai. Partai berlambang ka’bah itu memberikan sinyal kuat bakal bergabung dengan kubu Prabowo Subianto.
Kini, pengurus tengah menunggu pelaksanaan rapat kerja nasional (Rapimnas) untuk melegalkan sikap dan arah politik tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP, Achmad Baidowi mengatakan, selain Rapimnas, untuk menentukan sikap partai ke depan akan diputuskan melalui mekanisme musyarawah kerja nasional atau Mukernas.
“Kepastiannya menunggu mekanisme itu,” kata Awiek, sapaan akrab Baidowi saat dihubungi, Minggu (16/6/2024).
Meskipun begitu, Awiek tak menyebutkan rinci ihwal kapan dua mekanisme yang bakal menentukan sikap partai Ka’bah ke depan itu akan dilangsungkan.
“Jadwalnya belum ada, tapi akan dirapatkan,” ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR tersebut.
Sebagaimana diketahui, pada pemilihan presiden 2024 lalu, PPP menjadi sekondan PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Pasangan ini juga didukung dua partai lainnya, yaitu Hanura dan Perindo.
Namun, pil pahit harus ditelan oleh PPP dan kubu Ganjar-Mahfud usai hasil rekapitulasi suara tingkat nasional Komisi Pemilihan Umum atau KPU menempatkan pasangan ini di posisi paling bawah.
Kubu Ganjar-Mahfud menorehkan suara paling sedikit ketimbang dua pasangan calon lainnya, yaitu pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pil pahit kedua harus dirasakan PPP saat rekapitulasi suara KPU di 38 Provinsi dan 128 wilayah luar negeri, menyatakan torehan suara PPP tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.
PPP hanya memperoleh 3,87 persen atau 5.897.777 suara dari total 84 daerah pemilihan. Walhasil, partai Ka’bah mesti terdepak ari Senayan untuk pertama kali sepanjang sejarah partai berdiri.
Kamis lalu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP, Sandiaga Salahudin Uno, menyarakan agar PPP mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran meski nantinya tidak memperoleh jatah kursi Menteri.
“Sebaiknya menurut saya walaupun mendukung pemerintah, tapi tidak mematok-matok jabatan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.
Dihubungi terpisah, Direktur Juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, mengatakan koalisi terbuka jika PPP hendak bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut ia, perhelatan pemilihan presiden telah usai. Sehingga kini, sudah saatnya partai politik melupakan persaingan lalu.
“PAN terbuka, tapi semua kami serahkan pada Presiden terpilih,” ujar Viva.