Jakarta – PPP tak sepakat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi antitesis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait urusan Piala Dunia U-20. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek menilai urusan sepakbola tak bisa dikonversi ke politik.
“Dua hal yang berbeda ya, urusan bola tidak bisa dikonversi ke politik,” kata Awiek kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Awiek menyinggung publik figur yang memiliki massa di bidang sepakbola tetapi tak mendapat dukungan signifikan saat terjun ke politik. Menurut dia, sikap Ganjar terkait Piala Dunia U-20 tidak bisa dikonversi ke urusan elektabilitasnya di Pilpres 2024 mendatang.
“Karena banyak publik figur yang punya massa militan di bola tapi ketika terjun ke politik tidak mendapatkan dukungan signifikan. Termasuk dalam urusan U-20 ini tidak bisa serta merta dikonversi ke urusan elektabilitas calon,” katanya.
Lebih lanjut Awiek masih melihat dinamika terkait elektabilitas Ganjar usai polemik ini. Menurutnya, figur berasal dari parpol setidaknya akan mendapat dukungan maksimal dari para kadernya.
“Kita lihat saja beberapa bulan ke depan melalui lembaga survei. Setidaknya figur yang berasal dari parpol biasanya mendapatkan dukungan maksimal dari kader-kader parpol tersebut,” ujarnya.
Urusan Pildun U-20 Dinilai Jadi Game Changer 2024
Sebelumnya prediksi soal batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia bisa menjadi game changer pada Pemilu 2024 disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari. Qodari menilai akan ada pergeseran pendukung capres dalam Pilpres mendatang.
“Menurut saya peristiwa Qatar, peristiwa FIFA ini sebetulnya menjadi potensial menjadi game changer dalam pertarungan ke depan. Karena begini, kalau kita berangkat visualisasi terakhir, di sawah itu ada dua orang. Tadi saya kembali ke analisis saya yang pertama. Calonnya Pak Jokowi itu ada dua, yang pertama adalah Ganjar yang kedua adalah Prabowo. Yang satu sinyalnya pakai high context yang satu lagi pakai low context,” kata Qodari dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik yang disiarkan melalui YouTube, dilihat Kamis (30/3).
“Saya khawatir ke depan ini akan terjadi pergeseran, kenapa? Karena salah satunya sebagai gubernur (Ganjar) sudah menyatakan penolakan terlebih dahulu. Sementara saya melihat Presiden Jokowi pada posisi ya olahraga dipisahkan dengan politik, gitu,” lanjutnya.
Menurutnya kemungkinan yang akan diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeliling yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Dia mengatakan meski banyak yang dekat dengan Jokowi, namun gradasinya bervariasi.
“Sehingga dalam konteks ini ada kemungkinan ke depan yang ada di sawah itu, yang keliling-keliling itu tinggal satu nama, Prabowo Subianto. Kalau istilah pinjam kata Pak Deddy (politikus PDIP) semuanya dekat, tapi gradasinya kan bervariasi, frekuensinya juga berbeda-beda,” ujarnya.
Qodari menyampaikan sikap atas penolakan Timnas Israel berlaga dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia berpotensi menjadi game changer pemilu. Dia menyebut bakal capres bisa berubah.
“Nah saya melihat ini bisa menjadi potensial game changer ke depan, jadi bakal capres bisa sangat berubah pasca peristiwa Piala Dunia U-20,” imbuhnya.
Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-6646789/ppp-tak-sepakat-ganjar-antitesis-jokowi-gegara-urusan-piala-dunia-u-20