JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek mengungkapkan Presiden Joko Widodo bakal menghadiri acara puncak Harlah ke-50 PPP di ICE BSD, Tangerang, Jumat (17/2/2023).
“Rencananya, sesuai skema, besok akan dihadiri oleh Presiden Jokowi untuk hadir di acara puncak harlah ini sekaligus membuka workshop,” ujar Awiek di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Ia mengungkapkan, acara tersebut bakal dihadiri oleh 5.000 kader terdiri dari pengurus DPP hingga DPC wilayah Jabodetabek.
Tak hanya itu, lanjut Awiek, pihaknya juga bakal menggelar workshop persiapan Pemilu 2024 untuk para bakal calon legislatif (bacaleg) PPP.
Menurutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mohamad Mardiono pun bakal memperkenalkan sejumlah kader PPP yang baru.
“Nanti disampaikan secara terbuka siapa-siapa yang bergabung, selain yang akan diumumkan besok, masih ada tokoh-tokoh yang akan menyusul,” ungkap dia.
Terakhir, Awiek menuturkan, PPP turut mengundang semua ketua umum dan kader elite partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024.
Termasuk, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.
“Sehingga memungkinkan Pak Sandi, dan Prabowo bertemu secara terbuka, itulah forum di PPP, memang forum yang sejuk, forum yang hijau,” imbuh dia.
Adapun belakangan ini dikabarkan bahwa Sandi dan PPP menunjukan kedekatannya. Kedekatan itu pun memicu konflik antara Sandi dengan sejumlah elite Gerindra.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sempat menuding Sandi bakal bergabung menjadi kader PPP. Namun, Sandi telah meluruskan kabar tersebut.
Ia juga menyatakan tetap bersama Gerindra, dan mendukung Prabowo untuk menjadi capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Akan tetapi, PPP tampak masih menginginkan Sandi untuk bergabung. Terbaru, Mardiono menyatakan alasannya ingin mengusung Sandi sebagai capres atau cawapres. Ia mengeklaim Sandi telah mendapatkan restu dari Prabowo.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2023/02/16/18334281/puncak-harlah-ppp-bakal-dihadiri-jokowi