Jakarta – Video Bupati Nabire, Mesak Magai, video call dengan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, beredar. Dalam video itu, Mesak Magai bicara dengan Ganjar soal tim sukses hingga biaya saksi.
Terlihat dalam video yang beredar itu, Mesak Magai video call dengan Ganjar Pranowo. Tampak Ganjar mengenakan baju kemeja garis hitam putih sedangkan Mesak Magai memakai kaus.
Terdengar percakapan keduanya berbicara soal pembentukan tim di Papua Tengah.
“Pak Presiden kemarin saya telepon karena kami Papua Tengah, Provinsi Papua Tengah pembentukan tim dan saya ketua tim,” kata Mesak Magai.
“Mantap mantap,” jawab Ganjar lagi.
Dalam rekaman tersebut, Ganjar juga memastikan kembali apakah tim tersebut benar sudah terbentuk. Lalu, Mesak Magai juga bicara soal biaya saksi yang tidak perlu dikhawatirkan Ganjar.
“Biaya saksi pun tidak usah ingat, itu nanti saya tanggung jawab untuk Papua Tengah, Pak Presiden,” tutur Mesak Magai.
Kemudian, menjelang akhir video call, Ganjar berjanji akan berkunjung ke Papua Tengah. Mesak Magai juga meminta agar Ganjar turun ke Kabupaten Nabire.
“Jadi Pak Presiden ini saya sekarang sudah rancang untuk Pak Presiden harus turun ke Nabire untuk kampanye,” jawab Mesak Magai.
“Siap siap nanti kita kalau kampanye pertama kita ke Papua Tengah,” tutur Ganjar.
“Siap, tapi Papua Tengah harus ya,” ujar Mesak Magai lagi.
“Harus, masa ini masa di sini sahabat terbaik ada di sini kau tidak turun itu,” sambungnya. Kemudian Ganjar menyanggupi itu.
Tanggapan TPN Ganjar-Mahfud
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud pun menanggapi video yang beredar tersebut. Perwakilan TPN, Achmad Baidowi atau Awiek menyebut tidak ada masalah Bupati Nabire Mesak Magai menghubungi Ganjar.
“Ya kalaupun teleponan kan nggak masalah, karena Bupati Nabire itu diusung oleh PDIP dan wakilnya dari PPP,” ucap Awiek saat dihubungi, Jumat (17/11/2023).
Awiek menyebut itu tidak masalah selama Mesak Magai tidak memakai APBD untuk keperluan Ganjar. Dia menyebut hal itu tidak perlu dipersoalkan.
“Kan nggak apa-apa kader membantu kader, asalkan tidak memakai dana APBD. Kalau biaya saksi pakai dana pribadi sumbangan kan boleh sepanjang tidak melanggar ketentuan Undang-Undang, jadi tidak perlu dipersoalkan,” ujar Awiek.
Tak hanya itu, Awiek juga menyebut wajar Mesak Magai menghubungi Ganjar. Menurutnya, itu juga dilakukan kepala daerah dari partai-partai lainnya.
“Apa lagi itu kan neleponnya di luar jam kerja, tidak pakai pakaian dinas, ya sama lah ketika beberapa kepala daerah dari Golkar dari partai lain mendukung calon partainya, bupati dari PKB mendukung calon yang diusung PKB, hal yang wajar saya kira,” tuturnya.
Lebih lanjut, Awiek juga menegaskan tidak ada ajakan dari Mesak Magai kepada jajaran ASN-nya untuk memilih Ganjar. Sehingga, kata dia, tidak ada penggunaan kekuasaan untuk memenangkan calon presiden.
“Ya nggak juga, kan nggak ada ajakan, sama seperti saya memanggil Pak Mahfud itu Pak Wapres, memanggil Pak Ganjar Pak Presiden, kan biasa aja begitu, apakah kemudian saya menggerakan ASN di DPR? Nggak juga. Jadi hal yang biasa kalau bupati dari partai menghubungi calon presidennya, yang penting tidak gunakan kekuasaan untuk memenangkan calon, itu yang nggak boleh,” tegas Awiek.